Apa itu Accounts Receivable (AR)?

Accounts receivable (AR) adalah item dalam general ledger (GL) yang menunjukkan uang yang terutang kepada bisnis oleh pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit.
AR adalah kebalikan dari accounts payable, yaitu tagihan yang harus dibayar perusahaan untuk barang dan jasa yang dibeli dari vendor.

Mengapa accounts receivable itu penting?

AR adalah bagian penting dari neraca keuangan karena menunjukkan tagihan yang harus dibayarkan kepada perusahaan dan mungkin memerlukan langkah-langkah untuk penagihan.
Pembayaran atas accounts receivable dapat mengurangi utang perusahaan, menekan biaya pembiayaan, dan meningkatkan arus kas. Arus kas ini dapat digunakan untuk meningkatkan dividen, berinvestasi dalam Capex (pengeluaran modal), meningkatkan modal risiko, atau menawarkan barang dan jasa baru.

Proses accounts receivable

Proses AR dimulai ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa dan menyertakan ketentuan pembayaran, diskon, atau panduan kredit dalam faktur kepada pelanggan. Ketika pembayaran diterima, kuitansi perlu dikirim kembali, dan pembayaran tersebut harus dicatat.
Perusahaan perlu memiliki aturan yang ketat untuk menerbitkan kredit dan menagih utang tepat waktu serta menyimpan data pelanggan yang baik. Untuk menjaga AR yang akurat, pembayaran harus diterapkan pada pelanggan dan faktur yang benar.

Perusahaan biasanya memiliki staf AR yang bertugas memantau akun untuk mengetahui apakah ada yang telah jatuh tempo, menghubungi pelanggan untuk mempercepat pembayaran, menjawab pertanyaan pelanggan, serta menjaga catatan dan pembukuan yang akurat.

Departemen penagihan perusahaan menggunakan laporan aging untuk melacak dan mencantumkan faktur yang belum dibayar berdasarkan pelanggan dan usia tagihan, biasanya dalam interval 30, 60, 90 hari atau lebih. Laporan aging ini membantu perusahaan menilai apakah mereka efektif dalam menagih tagihan dan mengurangi AR.

Selain itu, banyak vendor seperti Oracle, Workday, dan SAP menyediakan perangkat lunak untuk mengotomatiskan manajemen AR dan mengintegrasikan proses tersebut dengan sistem ERP (enterprise resource planning).

Rasio perputaran accounts receivable

Perusahaan juga dapat memanfaatkan AR mereka melalui pembiayaan AR, yaitu menggunakan tagihan yang belum dibayar sebagai aset untuk mendapatkan kredit.
Dalam mencari kredit yang didukung oleh uang yang terutang, rasio perputaran AR perusahaan menjadi faktor penting. Rasio ini menghitung jumlah kali perusahaan mengumpulkan rata-rata AR-nya dalam setahun dan menjadi cara untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengubah piutang menjadi uang tunai. Misalnya, bank mungkin melihat rasio ini untuk menentukan kemungkinan pembayaran kembali atau menetapkan tingkat bunga pinjaman berdasarkan AR perusahaan.

Faktor AR

AR juga penting karena dapat dijual oleh perusahaan kepada pihak ketiga, seperti bank atau lembaga pembiayaan lainnya, yang disebut “factor.”
Faktoring, atau penjualan accounts receivable, membantu perusahaan mendapatkan uang tunai lebih cepat dan meningkatkan arus kas penjual, tetapi perusahaan harus membayar biaya kepada pihak factoring sebagai imbalan atas percepatan pembayaran AR. Pihak factoring membayar perusahaan asal untuk AR-nya dan kemudian mengumpulkan uang dari pelanggan.

Kadang-kadang, tagihan tidak dapat ditagih, dan perusahaan akan menerapkan GAAP (prinsip akuntansi yang diterima secara umum) untuk membatalkan utang macet tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *