Pendapatan dasar universal (Universal Basic Income/UBI) adalah model yang memberikan sejumlah uang kepada semua warga negara atau wilayah tertentu, tanpa memandang pendapatan, sumber daya, atau status pekerjaan mereka. Tujuan utama UBI adalah untuk mencegah atau mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesetaraan di antara warga.

UBI juga dikenal sebagai pendapatan dasar. Menurut kelompok advokasi Basic Income Earth Network (BIEN), prinsip utama dari pendapatan dasar adalah gagasan bahwa semua warga negara berhak atas pendapatan yang cukup untuk hidup layak, terlepas dari apakah mereka berkontribusi dalam produksi ekonomi atau tidak.

BIEN merinci lima karakteristik utama dari pendapatan dasar:

  1. Periodik: Dibagikan dalam pembayaran rutin.
  2. Pembayaran tunai: Diberikan dalam bentuk uang, bukan voucher untuk barang atau jasa.
  3. Individu: Setiap warga negara (atau warga dewasa) menerima pembayaran ini, bukan per rumah tangga.
  4. Universal: Semua warga negara berhak menerima pembayaran ini.
  5. Tanpa syarat: Penerima tidak perlu menunjukkan kebutuhan atau kesediaan untuk bekerja.

Dalam implementasi UBI yang paling umum, pembayaran berkala yang identik diberikan kepada semua individu, sementara sistem pajak memastikan bahwa dana kembali ke sistem dari mereka yang berpenghasilan lebih tinggi. Biasanya, jumlah yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar tetapi tidak berlebihan.

UBI merupakan salah satu contoh model pendapatan terjamin. Alternatif utama lainnya adalah sistem pendapatan minimum terjamin (Guaranteed Minimum Income/GMI), yang sering disebut sebagai basic income guarantee (BIG). Model ini memberikan bantuan keuangan berbasis kebutuhan untuk memastikan semua warga memiliki cukup penghasilan untuk hidup, tetapi hanya mereka yang berpenghasilan rendah yang menerima pembayaran.

Konsep pendapatan terjamin pertama kali diperkenalkan oleh Thomas More dalam bukunya tahun 1516, Utopia. Sejak itu, para pendukungnya termasuk Thomas Jefferson, Thomas Paine, Abraham Lincoln, Bertrand Russell, Franklin Roosevelt, Peter Drucker, Margaret Mead, Milton Friedman, John Kenneth Galbraith, Martin Luther King Jr., Marshall McLuhan, Elon Musk, Sam Altman, Chris Hughes, dan Mark Zuckerberg – serta banyak lainnya.

Baru-baru ini, UBI menjadi perbincangan sebagai salah satu solusi untuk mendukung tenaga kerja yang tergantikan oleh otomatisasi. Musk, Zuckerberg, dan banyak tokoh lainnya percaya bahwa robot serta perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia di masa depan dalam skenario yang disebut ekonomi robot.

Para kritikus pendapatan terjamin berpendapat bahwa implementasi UBI akan terlalu mahal dan dapat mengurangi insentif untuk bekerja. Sebaliknya, para pendukung percaya bahwa biaya jangka panjangnya bisa lebih rendah jika mempertimbangkan dampak kemiskinan, dan bahwa UBI dapat mendorong kreativitas serta kewirausahaan bagi individu yang terbebas dari tekanan finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *