Apa itu Druva?
Druva adalah perusahaan perangkat lunak perlindungan dan manajemen data berbasis cloud yang berlokasi di Sunnyvale, California. Sebagai perusahaan berbasis software-as-a-service (SaaS), Druva menawarkan solusi perlindungan data, governance, dan analitik cerdas.
Druva memiliki keahlian dalam berbagai layanan, termasuk pencadangan (backup) endpoint perusahaan, pencegahan kehilangan data, berbagi file secara aman, pencadangan dan pengarsipan server berbasis cloud, serta pemulihan bencana (disaster recovery). Perusahaan swasta ini didirikan pada tahun 2008 oleh Jaspreet Singh, Milind Borate, dan Ramani Kothandaraman.
Per Agustus 2023, Druva mengklaim memiliki lebih dari 5.000 pelanggan dari sektor menengah hingga perusahaan besar. Perusahaan ini telah mengumpulkan sekitar $200 juta dalam pendanaan, termasuk $80 juta pada putaran pendanaan tahun 2017. Pada 2019, Druva mengumumkan investasi sebesar $130 juta, dan pada 2021, mereka memperoleh tambahan dana sebesar $147 juta.
Pada 2018, Druva mengakuisisi CloudRanger, perusahaan yang menyediakan perlindungan data untuk beban kerja di Amazon Web Services (AWS). Kemudian, pada 2020, Druva mengakuisisi SfApex, penyedia alat pengembang Salesforce dan layanan migrasi data.
Pada 2021, bertepatan dengan World Backup Day, Druva mengumumkan telah melampaui 2,5 miliar pencadangan tahunan.
Platform Data Security Cloud
Saat ini, Druva menawarkan platform Data Security Cloud, yang menghadirkan layanan manajemen data untuk endpoints, infrastruktur, dan aplikasi cloud. Platform ini menggabungkan perlindungan data, governance, dan analitik berbasis kecerdasan buatan. Beberapa fitur utamanya meliputi auto-tiering, deduplikasi global, visibilitas data, otomatisasi kebijakan, skalabilitas hingga tingkat petabyte, serta keamanan tinggi.
Salah satu fitur unggulan Druva adalah pemulihan cepat dari serangan ransomware. Platform ini dilengkapi alat pemantauan dan deteksi yang dapat mengenali ancaman serta membantu memulihkan data bersih. Dengan bantuan machine learning, sistem dapat mendeteksi anomali pada data, seperti perubahan tipe file. Selain itu, peringatan otomatis akan muncul jika terdapat aktivitas mencurigakan di endpoints atau aplikasi cloud. Sistem juga bisa mengidentifikasi snapshot data terakhir yang masih baik sebagai opsi pemulihan.
Druva juga menawarkan perlindungan dan manajemen data untuk AWS, Salesforce, dan Microsoft 365. Dengan fitur pencadangan, pemulihan, dan retensi data, perusahaan dapat mengelola seluruh jejak digitalnya melalui satu dasbor.
Pada 2023, Druva meluncurkan alat AI generatif bernama Dru. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengotomatisasi laporan pasca-insiden, memberikan panduan keamanan, serta mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
Sebelum meluncurkan Data Security Cloud, produk utama Druva mencakup Druva Cloud Platform, InSync, Phoenix, dan CloudRanger.
Kompetitor
Druva bersaing dengan berbagai vendor tradisional dalam perlindungan dan manajemen data, seperti Commvault dan Veritas. Selain itu, Druva juga menghadapi persaingan ketat dari perusahaan rintisan seperti Cohesity dan Rubrik, yang telah mengumpulkan ratusan juta dolar dalam pendanaan untuk solusi appliance terpadu yang menawarkan perlindungan data serta manajemen penyimpanan sekunder.