Maturity grid, atau yang juga disebut maturity model, adalah alat asesmen yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Grid ini berbentuk matriks dengan baris dan kolom, di mana kolom paling kiri biasanya berisi kriteria yang akan dinilai. Setiap baris dalam kolom berikutnya memiliki sel yang menjelaskan, dalam beberapa kata, bagaimana perilaku organisasi pada setiap level perkembangan. Umumnya, maturity model terdiri dari kurang dari sepuluh baris, dengan baris pertama mendefinisikan level awal dan baris terakhir menggambarkan best practice yang telah sepenuhnya dikembangkan.
Maturity grid bisa digunakan sebagai tolok ukur awal untuk mengetahui seberapa dekat sebuah organisasi dengan level “fully developed” dalam kriteria yang sedang dinilai. Selain itu, alat ini juga berguna untuk memandu diskusi dan memberikan manajemen roadmap tentang langkah selanjutnya.
Contoh Maturity Matrix
Berikut adalah contoh maturity grid untuk disaster recovery.
Level 0 | Naught | Belum ada strategi disaster recovery. Teknologi mungkin sudah ada, mungkin juga belum. |
Level 1 | Initial | Sudah ada strategi disaster recovery dan teknologinya sudah diterapkan. |
Level 2 | Repeatable | Teknologi yang mendukung DR telah diuji coba berkali-kali dengan sukses. |
Level 3 | Defined | Rencana DR terdokumentasi dengan jelas dan detail. |
Level 4 | Managed | Persyaratan disaster recovery sudah dipahami dan dipenuhi. |
Level 5 | Optimized | Rencana DR telah selaras dengan tujuan bisnis dan dapat disesuaikan untuk pertumbuhan serta perubahan. |
Maturity Grid Populer dalam IT
Capability Maturity Model (CMM) – CMM adalah model maturitas yang digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan proses pengembangan perangkat lunak dalam suatu organisasi. CMM dikembangkan dan dipromosikan oleh Software Engineering Institute (SEI), sebuah pusat penelitian dan pengembangan yang disponsori oleh Departemen Pertahanan AS (DoD).
Service Integration Maturity Model (SIMM) – SIMM adalah model maturitas yang dikembangkan oleh IBM. Model ini mendefinisikan sejauh mana komponen subproses yang telah diotomatisasi dapat mewakili unit kerja dalam suatu fungsi bisnis tertentu.
Common Assurance Maturity Model (CAMM) – CAMM adalah proyek global yang memungkinkan calon pelanggan layanan cloud untuk membandingkan tingkat kepatuhan dari berbagai penyedia cloud.
CALMS – CALMS adalah kerangka kerja konseptual untuk mengintegrasikan tim, fungsi, dan sistem DevOps dalam suatu organisasi. Kerangka kerja CALMS sering digunakan sebagai model maturitas yang membantu manajer dalam mengevaluasi kesiapan organisasi untuk DevOps—dan jika belum siap, apa yang perlu diperbaiki.
ITIL – Dalam framework ITIL, terdapat lima level maturitas, dimulai dari level 0 yang menggambarkan kurangnya pengetahuan umum, hingga level 5 yang menandakan lingkungan kerja di mana best practice telah sepenuhnya diintegrasikan dan dioptimalkan.