Aplikasi web progresif (Progressive Web App atau PWA) adalah situs web yang tampak dan berfungsi seperti aplikasi mobile. PWA dirancang untuk memanfaatkan fitur-fitur perangkat mobile secara native, tanpa mengharuskan pengguna mengunjungi toko aplikasi, melakukan pembelian, dan mengunduh perangkat lunak secara lokal. Sebaliknya, PWA dapat ditemukan melalui pencarian di mesin pencari dan diakses langsung melalui browser.

PWA menghilangkan kebutuhan bagi pedagang e-commerce untuk mengembangkan aplikasi native untuk berbagai sistem operasi mobile. Seperti video YouTube, konten PWA diunduh secara progresif, yang memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dibandingkan dengan situs web tradisional yang menggunakan desain responsif. Istilah “aplikasi web progresif” diciptakan pada tahun 2015 oleh desainer Frances Berriman dan insinyur Google Chrome, Alex Russell.

Tujuan PWA adalah mengaburkan perbedaan antara aplikasi native dan web mobile dengan membawa sebagian besar manfaat aplikasi mobile native ke browser mobile. PWA menggunakan teknologi berbasis standar dan berjalan dalam wadah yang aman serta dapat diakses oleh siapa saja di web. Mereka dapat mengirim notifikasi push web, bekerja secara offline, dan dapat diakses dari layar utama, seperti aplikasi mobile dari toko aplikasi.

PWA juga dapat memanfaatkan API dan plugin browser untuk memastikan bahwa penerapan dan pemeliharaan situs web tetap semudah mungkin. Manfaat lain yang diwarisi PWA dari situs web tradisional adalah penggunaan URI untuk menunjukkan status saat ini. Ini memungkinkan aplikasi web mempertahankan atau memuat ulang statusnya ketika pengguna menandai atau membagikan URL aplikasi.

Antarmuka pengguna PWA harus disesuaikan dengan faktor bentuk dan ukuran layar perangkat. Selain itu, PWA harus terlihat seperti aplikasi native dan dibangun pada model kerangka aplikasi. PWA harus memiliki sedikit penyegaran halaman, dan aplikasi harus berfungsi di area dengan konektivitas rendah atau bahkan offline. Lebih lanjut, konten baru harus tersedia dalam aplikasi. Karena permintaan jaringan dapat dicegat, aplikasi harus di-host melalui HTTPS untuk mencegah serangan man-in-the-middle (MiTM).

Perkembangan Terbaru dalam Teknologi PWA

  • Dukungan Browser yang Lebih Baik: PWA semakin didukung oleh berbagai browser modern, termasuk Safari, yang sebelumnya memiliki keterbatasan dalam fitur PWA.
  • Integrasi dengan API Baru: PWA kini mendukung lebih banyak API, seperti Web Push Notifications dan Background Sync, untuk meningkatkan fungsionalitas dan pengalaman pengguna.
  • Peningkatan Keamanan: Dengan keharusan untuk di-host melalui HTTPS, PWA memastikan bahwa data pengguna terlindungi dan mencegah adanya serangan siber seperti man-in-the-middle.
  • Pembaruan Otomatis: PWA selalu menggunakan versi terbaru dari aplikasi karena setiap kali pengguna membuka aplikasi, mereka mendapatkan data terbaru langsung dari server. Ini menghindari masalah fragmentasi versi aplikasi yang sering terjadi pada aplikasi mobile native.
  • Penggunaan Offline: Kemampuan untuk berfungsi secara offline adalah salah satu keunggulan terbesar PWA. Teknologi caching dan Service Workers memungkinkan pengguna untuk mengakses konten yang sudah dilihat sebelumnya bahkan tanpa koneksi internet.

Dengan perkembangan ini, PWA menjadi solusi yang semakin menarik bagi pengembang dan bisnis yang ingin memberikan pengalaman pengguna yang optimal tanpa harus mengembangkan aplikasi native untuk setiap platform.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *