Informatika Biomedis

Informatika biomedis adalah cabang dari informatika kesehatan yang memanfaatkan data untuk membantu klinisi, peneliti, dan ilmuwan dalam meningkatkan kesehatan manusia serta memberikan layanan kesehatan. Informatika biomedis merupakan disiplin yang terus berkembang seiring dengan kemajuan biomedis, yaitu penerapan prinsip ilmu alam—terutama biologi dan biokimia—ke dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Meskipun tidak hanya bergantung pada komputer dan teknologi informasi, bidang ini semakin mengandalkan perangkat lunak, kecerdasan buatan, dan komputasi awan, terutama dengan berkembangnya industri bioteknologi dan digitalisasi data kesehatan pribadi.

Mengapa Informatika Biomedis Penting?

Informatika biomedis mengombinasikan big data dan cara baru dalam menyajikannya dengan penelitian ilmiah tradisional. Ini memungkinkan analisis lintas disiplin dalam dunia medis untuk mendapatkan wawasan klinis, mengidentifikasi pola penyakit, pengobatan, serta respons pasien, dan membuka jalur penelitian baru dalam ilmu pengetahuan serta kedokteran.

Kemampuan superkomputer berbasis cloud telah membawa kemajuan pesat dalam genomik dan pemetaan DNA. Di sisi lain, perangkat wearable canggih semakin banyak mengumpulkan data fisiologis dalam jumlah besar. Sementara itu, teknologi pencitraan medis dan visualisasi yang semakin maju—seperti layar ultra-high definition dan pencetakan 3D—menyediakan lebih banyak sumber data berkualitas tinggi dengan biaya lebih terjangkau untuk para klinisi dan peneliti.

Contoh Penerapan Informatika Biomedis

Informatika biomedis dapat diterapkan dalam berbagai penelitian dan pengobatan.

Misalnya, seorang peneliti di Departemen Informatika Biomedis Universitas Pittsburgh, Roger Day, meneliti bagaimana alat pemodelan komputasi dan biomatematika dapat membantu meningkatkan pemahaman biologi yang lebih baik untuk diterapkan dalam pengobatan kanker yang dipersonalisasi.

Selain itu, para ahli informatika biomedis di industri farmasi mengembangkan dan mengelola program farmakovigilans untuk meningkatkan keamanan uji klinis serta pengujian obat. Sistem perangkat lunak farmakovigilans memanfaatkan ilmu data dan analitik prediktif untuk mendeteksi kesalahan dalam uji coba obat atau efek samping yang tidak diketahui sebelumnya.

Perbedaan Informatika Biomedis, Informatika Kesehatan, dan Informatika Klinis

Informatika biomedis berfokus pada penggunaan metode komputasional serta metode tradisional dalam biologi dan kedokteran. Bidang ini juga meneliti genomik, proteomik (studi protein dalam skala besar), farmakologi, dan berbagai disiplin lain yang berkaitan dengan kedokteran.

Informatika kesehatan lebih luas cakupannya dan lebih terkait langsung dengan pendekatan pengobatan dalam layanan kesehatan. Bidang ini menggunakan data dari teknologi informasi kesehatan khusus, seperti rekam medis elektronik serta kumpulan terminologi kesehatan. Selain itu, informatika kesehatan lebih banyak menggunakan standar pertukaran data kesehatan seperti HL7 (Health Level 7) dan FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources).

Informatika klinis lebih fokus pada penggunaan data dalam perawatan pasien sehari-hari. Bidang ini membantu dokter, perawat, terapis fisik, serta tenaga medis lainnya dalam menyusun rencana perawatan pasien. Para ahli informatika klinis juga membantu tenaga medis dalam mengakses dan memanfaatkan data kesehatan dari sistem TI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *