Apa itu Network Address Translation (NAT)?
Network Address Translation (NAT) adalah proses pemetaan alamat Internet Protocol (IP) ke alamat lain dengan mengubah header paket IP saat transit melalui router. NAT membantu meningkatkan keamanan dan mengurangi jumlah alamat IP yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Bagaimana cara kerja Network Address Translation?
NAT bekerja dengan memilih gateway yang berada di antara dua jaringan lokal: jaringan internal dan jaringan eksternal. Sistem dalam jaringan internal biasanya diberikan alamat IP yang tidak dapat dirutekan ke jaringan eksternal (misalnya, jaringan dalam blok 10.0.0.0/8).
Beberapa alamat IP eksternal yang valid diberikan kepada gateway. Gateway membuat lalu lintas keluar dari sistem internal tampak berasal dari salah satu alamat eksternal yang valid. Gateway juga mengambil lalu lintas masuk yang ditujukan ke alamat eksternal yang valid dan mengarahkannya ke sistem internal yang benar.
Ini membantu meningkatkan keamanan karena setiap permintaan keluar atau masuk harus melewati proses translasi yang menawarkan kesempatan untuk memverifikasi atau mengautentikasi aliran data sebelum diteruskan.
NAT juga menghemat jumlah alamat IP global yang dibutuhkan perusahaan dan, bersama dengan Classless Inter-Domain Routing (CIDR), telah memperpanjang masa pakai IPv4. NAT dijelaskan dalam dokumen IETF RFC 1631.
Jenis-jenis teknik NAT
Fitur NAT umumnya diterapkan pada router dan sering kali menjadi bagian dari firewall perusahaan. Gateway NAT dapat memetakan alamat IP dengan beberapa cara:
- Mengonversi satu alamat IP lokal ke satu alamat IP global secara statis.
- Menyembunyikan seluruh ruang alamat IP privat di belakang satu alamat IP publik.
- Menggunakan tabel translasi untuk mengonversi banyak alamat IP privat ke satu alamat IP publik.
- Menggunakan satu alamat IP lokal plus port TCP tertentu untuk diterjemahkan ke alamat global atau ke kumpulan alamat IP publik.
- Mengonversi satu alamat IP global ke beberapa alamat IP lokal secara bergiliran (round-robin).
Dalam beberapa kasus, administrator jaringan dapat menetapkan kebijakan untuk mengarahkan NAT berdasarkan tujuan komunikasi atau protokol yang digunakan. Misalnya, memilih alamat eksternal tertentu untuk komunikasi dengan mitra bisnis tertentu atau menggunakan kumpulan alamat yang berbeda untuk lalu lintas HTTP dan HTTPS.
Metode NAT terbaru digunakan untuk menerjemahkan alamat IPv4 penyedia layanan internet (ISP) ke IPv6 dan sebaliknya. Ini memungkinkan integrasi infrastruktur IPv4 dengan lingkungan IPv6 serta memungkinkan layanan IPv6 berkomunikasi dengan sistem berbasis IPv4.

Perbedaan antara Dynamic NAT (DNAT) dan Static NAT (SNAT)
Dynamic NAT biasanya digunakan dalam organisasi besar dengan jaringan internal yang kompleks. DNAT menggunakan beberapa alamat IP yang tersedia selama proses translasi.
Contohnya dapat ditemukan pada teknologi Cisco, yang menggunakan NAT overload untuk memetakan beberapa alamat IP privat ke satu alamat IP publik.
Di sisi lain, Static NAT memberikan pemetaan 1:1 antara alamat IP internal dan alamat IP jaringan publik, yang sering digunakan untuk layanan yang memerlukan alamat IP tetap.
Perkembangan terbaru dalam penggunaan NAT
Selain fungsinya dalam konservasi alamat IPv4, NAT kini banyak digunakan dalam arsitektur keamanan modern seperti Zero Trust Network Access (ZTNA). Dengan pendekatan Zero Trust, NAT membantu menyembunyikan topologi jaringan internal dari ancaman eksternal, sehingga mengurangi risiko eksploitasi.
Selain itu, dalam konteks cloud dan edge computing, NAT digunakan untuk memungkinkan perangkat IoT dan edge devices berkomunikasi dengan layanan cloud tanpa memerlukan banyak alamat IP publik.