Apa itu Data Virtualization?

Data virtualization adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan pendekatan manajemen data yang memungkinkan aplikasi mengambil dan memanipulasi data tanpa harus mengetahui detail teknisnya. Ini mencakup bagaimana data diformat atau di mana data tersebut secara fisik disimpan. Tujuan utama dari data virtualization adalah menciptakan satu representasi data dari berbagai sumber yang berbeda tanpa perlu menyalin atau memindahkan data.

Perangkat lunak data virtualization menggabungkan sumber data terstruktur dan tidak terstruktur untuk ditampilkan secara virtual melalui dasbor atau alat visualisasi. Software ini memungkinkan metadata ditemukan dengan mudah, tetapi menyembunyikan kompleksitas dalam mengakses berbagai jenis data dari sumber yang berbeda. Perlu dicatat bahwa data virtualization tidak menyalin data dari sistem sumbernya—ia hanya menyimpan metadata dan logika integrasi untuk keperluan tampilan. Beberapa vendor yang menyediakan solusi ini antara lain IBM, SAP, Denodo Technologies, Oracle, Tibco Software, dan Microsoft.

Bagaimana Cara Kerja Data Virtualization?

Perangkat lunak data virtualization bertindak sebagai middleware yang memungkinkan data yang disimpan dalam berbagai model data terintegrasi secara virtual. Platform ini memungkinkan pengguna yang memiliki izin untuk mengakses seluruh data organisasi dari satu titik akses, tanpa harus tahu (atau peduli) apakah data itu berada di mainframe, di tempat penyimpanan lokal seperti data warehouse, atau di data lake berbasis cloud.

Karena perangkat lunak data virtualization dapat melihat sumber data secara agnostik (tidak bergantung pada jenis atau lokasi data), teknologi ini punya banyak kegunaan. Misalnya, aspek manajemen terpusatnya bisa digunakan untuk mendukung data governance atau mempermudah pengujian dan implementasi aplikasi analitik berbasis data.

Software ini juga bisa digunakan untuk mengelola siapa saja yang boleh mengakses sumber data tertentu dan siapa yang tidak. Salah satu alasan utama menerapkan data virtualization adalah untuk mendukung kebutuhan bisnis yang mengharuskan pemangku kepentingan melihat single source of truth (SSOT) dengan cara yang paling hemat biaya.

Perbedaan Data Virtualization vs. Data Federation

Beberapa vendor menggunakan istilah data virtualization dan data federation secara bergantian, meskipun secara teknis ada sedikit perbedaan. Data federation bertujuan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berbeda agar bisa ditampilkan secara konsisten dari satu titik akses. Sementara itu, data virtualization lebih fokus pada menyembunyikan detail teknis tentang data itu sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *