Apa itu pagination?
Pagination (Paginasi) adalah proses memisahkan konten cetak atau digital menjadi halaman-halaman terpisah. Untuk dokumen cetak dan beberapa konten online, paginasi juga mengacu pada proses otomatis menambahkan angka berurutan untuk mengidentifikasi urutan halaman.
Dalam media cetak, paginasi digunakan untuk membagi dokumen menjadi halaman-halaman, biasanya untuk penomoran. Istilah ini juga bisa merujuk pada proses fisik pembuatan halaman secara manual atau dengan mesin.
Dalam media digital, paginasi melibatkan pembagian konten menjadi halaman-halaman terpisah, biasanya untuk navigasi. Misalnya, sebuah blog dapat menggunakan paginasi untuk membagi postingannya ke dalam beberapa halaman, masing-masing berisi sejumlah entri terbatas. Aplikasi web juga menggunakan paginasi untuk membagi daftar hasil menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dikelola.
Kasus penggunaan lain dari paginasi
Secara umum, paginasi digunakan kapan pun sekelompok konten perlu dibagi menjadi halaman-halaman terpisah, baik untuk pencetakan maupun distribusi digital. Ini adalah cara sederhana dan efektif untuk membuat konten dalam jumlah besar lebih mudah diakses dan digunakan.
Paginasi sering digunakan dalam referensi seperti kamus dan ensiklopedia, di mana setiap halaman biasanya berisi sejumlah kecil teks. Paginasi juga banyak digunakan dalam penerbitan akademik, di mana setiap artikel atau bab dalam buku sering dipaginasi secara terpisah. Artikel surat kabar juga dipaginasi.
Seperti disebutkan sebelumnya, konten digital sering dipaginasi dengan alasan serupa: untuk mempermudah navigasi halaman hasil mesin pencari (SERP) atau membaca e-book atau whitepaper, misalnya. Surat kabar online, publikasi digital, dan e-book adalah contoh konten yang dipaginasi.
Manfaat paginasi
Manfaat paginasi terletak pada kenyataan bahwa mengorganisir artikel panjang ke dalam beberapa halaman memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pembaca.
Namun, bahkan artikel yang relatif singkat sering dipaginasi sehingga satu halaman hanya berisi satu paragraf, dan pengunjung mungkin harus mengklik hingga 10 halaman atau lebih untuk membaca teks lengkapnya.
Tujuan utama adalah untuk meningkatkan tampilan halaman dan, akibatnya, jumlah tayangan iklan—jumlah kali pengunjung situs melihat iklan tertentu. Namun, karena sebagian besar pembaca tidak menyelesaikan artikel yang terdiri dari banyak halaman, penyajian dalam beberapa halaman pendek daripada satu halaman panjang justru bisa mengurangi jumlah tayangan iklan.
Perlu juga dicatat bahwa mesin pencari dapat memberikan penalti bagi situs dengan konten paginasi yang terlalu panjang.
Praktik terbaik dalam paginasi
Idealnya, konten yang dipaginasi harus mudah dinavigasi dan dipahami. Ini berarti menggunakan angka atau indikator lain yang jelas untuk menunjukkan posisi pembaca dalam artikel, serta menyediakan tautan ke halaman pertama, terakhir, sebelumnya, atau berikutnya.
Jika sebuah artikel dipaginasi hanya untuk meningkatkan jumlah tampilan halaman, hal ini harus dijelaskan kepada pembaca. Misalnya, sebuah situs bisa menandai grup halaman yang dipaginasi sebagai “Halaman 1 dari 10,” daripada hanya “1.”
Saat menggunakan media digital untuk menyampaikan konten, penting untuk merancang paginasi dengan cara yang sesuai untuk media tersebut. Ini bisa berarti menggunakan scroll tanpa batas atau tombol “muat lebih banyak” untuk konten web, atau menyediakan estimasi waktu penyelesaian bagi artikel yang lebih panjang.
Paginasi bisa menjadi cara yang efektif untuk membuat konten dalam jumlah besar lebih mudah dikelola dan ramah pengguna. Namun, penggunaannya harus dipertimbangkan dengan matang; jika tidak, bisa menjadi penghalang daripada bantuan.