Apa itu Optimalisasi WAN?
WAN optimization — juga dikenal sebagai WAN acceleration — adalah kumpulan teknologi dan teknik yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi transfer data pada jaringan area luas (WAN) antara pusat data organisasi dan lokasi jarak jauhnya.
Dalam lingkungan WAN perusahaan, tujuan optimalisasi adalah meningkatkan pengalaman pengguna dengan mempercepat akses pengguna akhir ke aplikasi dan informasi penting bisnis. Efisiensi transfer data biasanya diukur dengan peningkatan throughput, pengurangan latensi dan kehilangan paket, serta pemanfaatan bandwidth secara maksimal.
Mengapa Optimalisasi WAN Penting?
Alat optimalisasi WAN sudah ada sejak awal jaringan area luas perusahaan, ketika kebutuhan bandwidth mulai melebihi kapasitas yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini, sektor publik dan swasta mulai meneliti cara meningkatkan throughput Transmission Control Protocol (TCP) secara end-to-end. Saat itu, pilihan konektivitas sangat terbatas, dan organisasi mengandalkan koneksi mahal seperti Multiprotocol Label Switching (MPLS) untuk menghubungkan kantor cabang dengan pusat data.
Optimalisasi WAN membantu manajer jaringan memanfaatkan bandwidth lebih efisien, sehingga meningkatkan performa aplikasi tanpa harus meningkatkan anggaran untuk koneksi yang mahal.
Contoh penggunaan optimalisasi WAN meliputi:
- Meningkatkan waktu respons aplikasi bisnis melalui koneksi WAN dan mobile;
- Mengoptimalkan lalu lintas data antar pusat data untuk replikasi penyimpanan yang lebih cepat;
- Meningkatkan investasi perusahaan dalam bandwidth; dan
- Mengelola lalu lintas pada WAN hybrid yang mencakup konektivitas cloud publik untuk mengakses aplikasi cloud.
Meskipun optimalisasi WAN masih digunakan, teknologi seperti SD-WAN (Software-Defined WAN) mulai menggantikan kebutuhan akan perangkat khusus untuk meningkatkan performa dan keandalan jaringan.
Bagaimana Optimalisasi WAN Bekerja?
Optimalisasi WAN bertujuan untuk mengurangi latensi, meminimalkan kehilangan paket, dan meningkatkan throughput jaringan. Ini dicapai melalui berbagai teknik dan teknologi, seperti:
Penyimpanan Data (Data Caching)
Data caching menyimpan informasi yang sering digunakan di host atau server lokal, sehingga dapat diakses lebih cepat di masa mendatang. Hal ini mengurangi beban pada jaringan karena data tidak perlu dikirim berulang kali dari sumber ke tujuan.
Deduplikasi Data
Deduplication mengidentifikasi dan menghapus salinan data yang tidak diperlukan, sehingga mengurangi jumlah informasi yang harus dikirim melalui WAN untuk keperluan pencadangan, replikasi, atau pemulihan bencana.
Kompresi Data
Data compression mengecilkan ukuran data untuk meminimalkan penggunaan bandwidth, mirip dengan file ZIP, saat data melewati perangkat keras atau perangkat virtual WAN.
Pemantauan Jaringan
Pemantauan jaringan mengidentifikasi lalu lintas yang tidak penting. Dengan membuat dan menerapkan aturan tentang penggunaan internet, perangkat optimalisasi WAN dapat memprioritaskan performa aplikasi penting dibandingkan aplikasi lain.
Percepatan Protokol
Percepatan protokol (protocol acceleration) mengurangi beban protokol yang “banyak permintaan” (chatty protocol). Proses ini menggabungkan protokol menjadi satu untuk mengurangi header paket dan handshake jaringan.
Pengaturan Lalu Lintas (Traffic Shaping)
Traffic shaping memungkinkan admin jaringan menentukan aplikasi mana yang diprioritaskan, sehingga lalu lintas jaringan dapat diatur dan bandwidth dialokasikan sesuai kebutuhan.
Alat yang Digunakan dalam Optimalisasi WAN
Teknologi optimalisasi WAN telah berkembang pesat. Meskipun peran SD-WAN semakin besar, pasar optimalisasi WAN tetap bernilai lebih dari $1 miliar.
Perangkat akselerator WAN dapat berupa fisik atau virtual, dijual sebagai produk mandiri atau bagian dari platform SD-WAN. Contohnya, WAN optimization controllers adalah perangkat fisik atau virtual yang dipasang di kedua ujung koneksi WAN. Perangkat pengiriman aplikasi (application delivery controllers) juga dapat digunakan untuk load balancing dalam optimalisasi WAN.
Vendor utama di pasar ini termasuk Broadcom (Symantec), Cato Networks, Citrix, Riverbed Technology, Hewlett Packard Enterprise (Silver Peak Systems), F5 Networks, Fortinet, dan FatPipe Networks.