Apa Itu Computer Assisted Coding System (CACS)?
Computer Assisted Coding System (CACS) adalah perangkat lunak yang menganalisis dokumen layanan kesehatan dan menghasilkan kode medis yang sesuai untuk frasa atau istilah tertentu dalam dokumen tersebut.
Konsepnya mirip seperti fitur “spell check” dalam pengolah kata. CACS menggunakan natural language processing (NLP) untuk menyoroti istilah-istilah penting yang sesuai dengan ICD-9 CM, ICD-10 CM, dan Current Procedural Terminology (CPT) dari American Medical Association (AMA). Selain itu, CACS juga menganalisis konteks untuk menentukan apakah suatu istilah memerlukan pengkodean. Misalnya, perangkat lunak ini dapat mengenali bahwa istilah “kanker” harus dikodekan saat menjadi diagnosis, tetapi tidak saat muncul dalam frasa seperti “riwayat keluarga dengan kanker.”
Peran CACS dalam Pengkodean Medis
Sebelumnya, pengkodean medis dilakukan oleh tenaga manusia yang disebut medical coders. Namun, dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam layanan kesehatan, kebutuhan akan sistem pengkodean medis berbasis teknologi semakin meningkat, terutama dengan berkembangnya rekam medis elektronik (EHR) dan transisi ke ICD-10-CM.
Akibatnya, banyak institusi kesehatan kini mengadopsi sistem hibrida, di mana CACS menangani sebagian besar tugas pengkodean medis, terutama untuk prosedur yang bersifat rutin, sementara medical coders tetap bertanggung jawab atas skenario yang lebih kompleks serta melakukan audit terhadap hasil dari CACS.
Keunggulan dan Tantangan CACS
Menurut American Health Information Management Association (AHIMA), CACS menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan pengkodean manual, seperti:
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses pengkodean.
- Menjaga konsistensi dalam penerapan aturan pengkodean.
Namun, ada juga beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:
- Biaya implementasi perangkat lunak CACS yang cukup tinggi.
- Risiko kesalahan meningkat jika hasil CACS tidak diperiksa ulang oleh tenaga manusia.
Dalam sebuah studi yang dilakukan AHIMA, ditemukan bahwa tenaga pengkodean medis yang menggunakan CACS menghabiskan waktu 22% lebih sedikit dalam mengkodekan sebuah rekam medis dibandingkan dengan yang tidak menggunakan CACS. Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa jika hasil CACS tidak diperiksa oleh manusia, akurasi pengkodean akan lebih rendah dibandingkan kombinasi antara perangkat lunak dan tenaga manusia.