Apa itu Dependency Hell?

Dependency hell adalah situasi menyebalkan yang terjadi ketika sebuah aplikasi tidak bisa mengakses program tambahan yang dibutuhkan agar dapat berjalan dengan baik.

Dalam pengembangan perangkat lunak, program tambahan yang diperlukan oleh suatu aplikasi disebut sebagai dependensi. Terkadang juga dikenal sebagai JAR hell atau classpath hell, dependency hell bisa menyebabkan masalah umum seperti aplikasi berjalan tidak normal, munculnya bug, pesan error saat menjalankan atau menginstal aplikasi, atau bahkan aplikasi yang sama sekali tidak bisa digunakan. Banyak dari dependensi ini dikembangkan oleh pihak ketiga.

Apa Penyebab Dependency Hell?

Penyebab dependency hell bisa bermacam-macam, tetapi biasanya terjadi karena empat alasan utama berikut:

  1. Aplikasi utama bergantung pada banyak library perangkat lunak berukuran besar, yang menyebabkan proses unduhan menjadi lama dan mengurangi portabilitas aplikasi. Bahkan jika aplikasi hanya membutuhkan sebagian kecil dari sebuah library besar, seluruh library tetap harus diunduh.
  2. Aplikasi utama membentuk rantai dependensi, di mana aplikasi bergantung pada produk A, tetapi A membutuhkan produk B agar bisa berfungsi, dan B juga memerlukan produk C untuk berjalan dengan baik.
  3. Konflik antar aplikasi yang membutuhkan versi berbeda dari software atau library. Misalnya, aplikasi X membutuhkan software FF versi 2.0, sementara aplikasi Y memerlukan FF versi 2.5, tetapi kedua versi tidak bisa diinstal bersamaan.
  4. Persyaratan aplikasi menciptakan dependensi melingkar. Contohnya, aplikasi Y versi 3.1 membutuhkan software EE. Software EE memerlukan aplikasi W agar bisa bekerja. Aplikasi W bergantung pada software HH. Dan software HH membutuhkan aplikasi Y versi 2.6.

Ketergantungan ini bisa menjadi mimpi buruk bagi pengguna maupun pengembang, itulah mengapa disebut sebagai “hell” (neraka). Namun, package manager dan pengujian otomatis kini telah menyertakan alat untuk mengecek dan mengelola dependensi guna mengurangi masalah ini.

Lingkungan pengembangan dan deployment yang lebih modern, seperti immutable infrastructure, menjadi solusi ampuh untuk menghindari dependency hell dan perubahan yang tidak terkendali. Dengan metode ini, tim IT bisa mengemas dan mendistribusikan aplikasi secara mandiri. Setiap kali ada perubahan, seluruh image aplikasi dibuat ulang dan dideploy ulang, bukan hanya diperbarui sebagian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *