Teleoperations, atau disebut juga telerobotics, adalah istilah teknis untuk mengendalikan robot dari jarak jauh. Dalam sistem telerobotic, seorang operator manusia mengontrol pergerakan robot dari lokasi lain. Sinyal dikirim ke robot untuk mengarahkannya, sementara sinyal balik dikirim kembali untuk memberi tahu operator bahwa robot telah mengikuti instruksi. Sinyal kontrol dan umpan balik ini disebut telemetri.

Sejak pandemi COVID-19 dimulai, minat terhadap teleoperations meningkat pesat, terutama karena meningkatnya permintaan akan pengiriman tanpa kontak langsung. Dalam model pengiriman ini, barang diantarkan ke tujuan akhir tanpa perlu bertemu langsung dengan kurir manusia.

Teleoperations dan pengiriman last mile

Kebanyakan robot yang dikendalikan dari jarak jauh dirancang untuk tugas tertentu dan memiliki fungsi yang terbatas. Dalam sebuah konferensi di Barcelona, misalnya, Ericsson mendemonstrasikan sistem teleoperasi baru yang memungkinkan seorang pengemudi mengendalikan truk listrik otonom dari jarak lebih dari 2.000 kilometer di Swedia. Sementara itu, di California, robot pengiriman digunakan untuk mengangkut pasokan medis di dua stadion yang diubah menjadi pusat perawatan COVID-19. Pengguna hanya perlu membuka aplikasi di ponsel atau tablet mereka dan menetapkan titik tujuan bagi robot. Robot tersebut, yang bisa menyeberangi jalan dan menaiki trotoar, dipantau dan dapat dikendalikan dari jarak jauh jika diperlukan. Setelah tiba di tujuan, penerima akan menerima notifikasi dan bisa membuka robot melalui aplikasi.

Starship dan AutoX mengembangkan kendaraan otonom yang bisa mengantarkan makanan langsung ke depan pintu pelanggan.

Kontrol jarak jauh dengan sensor telepresence

Dalam bentuk teleoperation yang lebih canggih, yang dikenal sebagai TelePresence, operator manusia bisa “melihat” apa yang dilihat oleh robot. Hal ini memberikan pengalaman augmented reality (AR) seolah-olah mereka berada di lokasi yang sama dengan robot. Misalnya, robot yang digunakan untuk memberikan tur virtual di pabrik bisa dilengkapi dengan sensor yang mendeteksi penglihatan, suara, bahkan tekanan dan tekstur. Sensasi ini kemudian bisa direproduksi di lokasi operator menggunakan transducer khusus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *