Apa itu Artificial Intelligence of Things (AIoT)?
Artificial Intelligence of Things (AIoT) adalah kombinasi dari teknologi kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur Internet of Things (IoT). Tujuan AIoT adalah menciptakan operasi IoT yang lebih efisien, meningkatkan interaksi manusia-mesin, serta meningkatkan manajemen data dan analitik.
AI adalah simulasi proses kecerdasan manusia oleh mesin, terutama sistem komputer, yang umumnya digunakan dalam pemrosesan bahasa alami, pengenalan suara, dan visi komputer.
IoT adalah sistem perangkat yang terhubung, baik mekanik maupun digital, atau objek dengan pengenal unik yang mampu mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Sebuah thing dalam IoT bisa berupa implan monitor jantung seseorang, mobil dengan sensor bawaan untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah, atau objek lain yang dapat diberi alamat IP dan mentransfer data melalui jaringan.
Bagaimana AIoT bekerja?
Pada perangkat AIoT, AI tertanam dalam komponen infrastruktur seperti program dan chipset yang semuanya terhubung menggunakan jaringan IoT. API (Application Programming Interfaces) digunakan untuk memastikan semua komponen perangkat keras, perangkat lunak, dan platform dapat beroperasi dan berkomunikasi tanpa usaha dari pengguna akhir.
AIoT Berbasis Cloud
AIoT berbasis cloud mengelola dan memproses data dari perangkat IoT menggunakan platform komputasi awan. Teknologi ini terdiri dari empat lapisan utama:
- Lapisan Perangkat: mencakup perangkat keras seperti sensor, tag, beacon, perangkat kesehatan, dan peralatan produksi.
- Lapisan Konektivitas: terdiri dari gerbang cloud dan lapangan yang menghubungkan penyimpanan cloud ke pengontrol dan sensor.
- Lapisan Cloud: mencakup pemrosesan data melalui mesin AI, penyimpanan data, analitik, dan akses data melalui API.
- Lapisan Komunikasi Pengguna: terdiri dari portal web dan aplikasi seluler.
AIoT Berbasis Edge
Dalam AIoT berbasis edge, data diproses sedekat mungkin dengan perangkat IoT untuk mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi. Ini mencakup tiga lapisan:
- Lapisan Terminal Koleksi: meliputi perangkat tertanam, sensor, dan peralatan produksi.
- Lapisan Konektivitas: mencakup gateway yang menghubungkan perangkat ke sistem edge.
- Lapisan Edge: menyediakan fasilitas penyimpanan data, pemrosesan data, dan pembuatan wawasan.
Aplikasi dan Contoh AIoT
- Kota Cerdas: Menggunakan sensor dan meteran pintar untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas hidup.
- Ritel Cerdas: Kamera pintar dapat mengenali wajah pelanggan dan memantau transaksi di kasir mandiri.
- Rumah Cerdas: Perangkat dapat belajar dari kebiasaan pengguna untuk menyesuaikan pengaturan otomatis.
- Kendaraan Otonom: Menggunakan sensor dan kamera untuk memahami lingkungan dan mengambil keputusan.
Manfaat dan Tantangan AIoT
Manfaat:
- Peningkatan efisiensi operasional.
- Analitik data yang lebih baik.
- Keamanan yang lebih baik melalui deteksi ancaman berbasis AI.
- Peningkatan pengalaman pengguna melalui personalisasi.
Tantangan:
- Masalah keamanan siber karena semakin banyak perangkat yang terhubung.
- Kompleksitas dalam integrasi teknologi AI dan IoT.
- Kekhawatiran privasi dan pengelolaan data.
Masa Depan AIoT
Teknologi AIoT diprediksi akan terus berkembang dengan beberapa tren utama seperti:
- Komputasi Edge: Memproses data lebih dekat ke sumbernya untuk mengurangi latensi.
- Kecerdasan Swarm: Menggunakan perilaku terdesentralisasi untuk mengoptimalkan perangkat IoT.
- 5G: Meningkatkan kecepatan transfer data untuk perangkat IoT.
- Visi Komputer: Menggunakan AI untuk mengenali objek dan anomali dalam data visual.
Dengan perkembangan AIoT yang pesat, diperkirakan lebih banyak industri akan mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keamanan operasional.