Actionable Intelligence adalah informasi yang bisa langsung digunakan atau diambil tindakan, baik secara taktis dalam menanggapi situasi yang berkembang, maupun secara strategis berdasarkan analisis data atau penilaian lainnya.
Ini berbeda dari intelijen biasa, yang hanya memberikan detail tentang situasi atau keadaan tertentu—informasi yang mungkin berguna untuk diketahui, tapi belum tentu diperlukan untuk tindakan segera. Intelijen biasa bukanlah yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan, seperti eksekutif perusahaan atau komandan militer, untuk membuat keputusan tentang suatu situasi.
Kedua jenis intelijen ini mengumpulkan informasi dari berbagai sumber data. Mereka juga sama-sama menggunakan algoritma matematika, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin untuk menghasilkan wawasan.
Mengapa Actionable Intelligence itu penting?
Actionable Intelligence membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, apa pun industrinya. Ini memungkinkan sistem dan manusia membuat keputusan yang lebih akurat dan tepat waktu untuk meningkatkan kinerja serta hasil.
Platform intelijen yang digunakan menentukan kualitas dan kegunaan informasi. Jika dikelola dengan baik, proses analitik bisa memberikan wawasan tentang intelijen kompetitif, dampak media sosial, harga produk, kepuasan pelanggan, dan keamanan siber. Actionable Intelligence mempermudah dalam menentukan langkah atau tindakan berikutnya.
Siapa yang menggunakan Actionable Intelligence?
Konsep Actionable Intelligence, atau informasi yang dapat langsung digunakan, berlaku di berbagai industri:
- IT. Actionable Intelligence bisa berasal dari analisis data, seperti analisis log, yang dapat mengungkap masalah perangkat keras atau perangkat lunak yang perlu segera ditangani.
- Bisnis. Actionable Intelligence bisa berasal dari analitik big data yang memberikan wawasan tentang operasional bisnis dan peluang pasar.
- Keamanan. Actionable Intelligence bisa menunjukkan ancaman nyata, seperti deteksi penyusupan atau peringatan dari perangkat lunak antimalware.
- Pemerintah. Intelijen ini bisa muncul dari inspeksi infrastruktur, seperti jembatan atau jalan, yang memerlukan perbaikan atau peningkatan.
- Hukum. Actionable Intelligence bisa berarti informasi yang tersedia memenuhi persyaratan hukum untuk gugatan yang dapat dibenarkan.
- Militer. Data satelit dan drone bisa mengungkap pergerakan pasukan atau persediaan musuh yang harus segera ditindaklanjuti.
- Kedokteran. Data dari perangkat medis atau analitik citra medis dapat membantu dokter mendiagnosis lebih cepat dan menentukan perawatan yang efektif.
- Sistem Tertanam. Actionable Intelligence di sistem operasi tertanam (embedded OS) memungkinkan perangkat IoT dan otomatisasi industri beroperasi dengan lebih efisien dan merespons kondisi real-time secara adaptif.
Bagaimana Actionable Intelligence digunakan dalam IT?
Dari perspektif taktis, Actionable Intelligence mengindikasikan ancaman atau gangguan segera, seperti kegagalan sistem atau aplikasi.
Informasi taktis biasanya dikumpulkan dari alat pemantauan, log, dan sistem keamanan yang dipasang di lingkungan IT. Misalnya, agen pemantauan bisa memastikan aplikasi berjalan normal atau menggunakan sistem pencegahan intrusi untuk mengawasi lalu lintas jaringan dan mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Informasi ini biasanya dikirimkan secara real-time ke administrator melalui dasbor atau notifikasi. Misalnya, jika ada aplikasi yang mati atau potensi penyusupan jaringan, alarm akan dikirim ke administrator.
Seiring perkembangan teknologi, informasi taktis kini dipadukan dengan otomatisasi untuk memberikan respons langsung yang didasarkan pada kebijakan yang telah ditentukan. Misalnya, jika suatu kontainer aplikasi mengalami kegagalan, sistem dapat secara otomatis memulainya kembali tanpa campur tangan manusia.
Kelebihan dan kekurangan Actionable Intelligence
Adopsi Actionable Intelligence membawa berbagai manfaat dan tantangan. Berikut beberapa keuntungannya:
- Peluang. Intelijen ini membantu menemukan peluang bisnis baru dan mengidentifikasi potensi risiko.
- Keamanan. Sensor dan IoT memungkinkan analisis data real-time untuk mencegah kegagalan.
- Ketersediaan. Memantau kondisi perangkat atau sistem memungkinkan pemeliharaan proaktif guna menghindari downtime.
- Peningkatan pendapatan & penghematan biaya. Dengan mengoptimalkan sumber daya, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional.
- Optimasi Web Stacks. Dalam pengembangan web stacks, intelijen ini dapat membantu menyempurnakan caching, load balancing, dan manajemen sumber daya untuk meningkatkan performa dan pengalaman pengguna.
Namun, ada juga beberapa tantangan:
- Biaya. Implementasi intelijen ini memerlukan investasi besar dalam infrastruktur dan tenaga kerja.
- Keselarasan. Data hanya berguna jika sesuai dengan tujuan bisnis.
- Perubahan. Model analitik perlu diperbarui secara berkala untuk tetap relevan.
- Keandalan. Intelijen ini tidak selalu akurat dan bisa menghasilkan kesalahan analisis.