Apa itu Real Time Streaming Protocol (RTSP)?

Real Time Streaming Protocol (RTSP) adalah sistem komunikasi jaringan pada level aplikasi yang mentransfer data real-time dari multimedia ke perangkat endpoint dengan berkomunikasi langsung dengan server yang melakukan streaming data tersebut.

Protokol ini bertugas untuk mengatur dan mengontrol aliran media antara perangkat klien dan server, berfungsi seperti remote control jaringan untuk streaming media yang tersinkronisasi dalam waktu nyata, seperti audio dan video. RTSP sendiri tidak mengalirkan data multimedia, melainkan mengkomunikasikan perintah ke server yang bertanggung jawab atas streaming data tersebut. Misalnya, ketika pengguna menjeda video yang sedang mereka tonton, RTSP akan menyampaikan permintaan jeda tersebut ke server video streaming.

Bagaimana RTSP bekerja?

Ketika pengguna atau aplikasi mencoba untuk streaming video dari sumber jarak jauh, perangkat klien mengirimkan permintaan RTSP ke server untuk mengetahui opsi yang tersedia, seperti jeda, putar, dan rekam. Server kemudian merespons dengan daftar jenis permintaan yang dapat diterima oleh RTSP. Setelah klien mengetahui cara membuat permintaan, klien akan mengirimkan permintaan deskripsi media ke server streaming, dan server merespons dengan deskripsi media tersebut. Selanjutnya, klien mengirimkan permintaan pengaturan (setup), dan server merespons dengan informasi mengenai mekanisme transportasi data. Setelah proses setup selesai, klien memulai proses streaming dengan memberi tahu server untuk mengirimkan bitstream — sebuah urutan biner — menggunakan mekanisme transportasi yang telah ditentukan dalam permintaan setup.

Mengapa RTSP penting?

RTSP awalnya dikembangkan sebagai cara agar pengguna dapat memutar audio dan video langsung dari internet tanpa harus mengunduh file media ke perangkat mereka. Protokol ini telah diterapkan dalam berbagai kasus penggunaan, termasuk kamera internet, pendidikan online, dan radio internet.

RTSP menggunakan konsep yang mirip dengan HTTP, sehingga kompatibel dengan jaringan berbasis HTTP yang sudah ada. Protokol ini juga menawarkan fleksibilitas tinggi. Klien dapat meminta fitur tertentu untuk memastikan apakah server media mendukungnya. Selain itu, pemilik media dapat menyebarkan streaming media dari beberapa server sekaligus. Protokol ini juga dirancang untuk mengakomodasi perkembangan di masa depan, sehingga pencipta media dapat memperbarui atau menyesuaikan protokol sesuai kebutuhan.

Komponen utama RTSP

RTSP memiliki beberapa komponen utama, termasuk:

  • Options. Permintaan opsi yang dikirim ke server untuk menentukan jenis permintaan yang didukung oleh server media.
  • Describe. Permintaan deskripsi yang mencakup URL dan mendeskripsikan data yang dapat diputar ulang.
  • Setup. Permintaan pengaturan yang menjelaskan cara mentransportasikan bitstream.
  • Teardown. Permintaan penghentian yang mengakhiri sesi streaming media.
  • Redirect. Permintaan pengalihan yang menginstruksikan klien untuk terhubung ke server media yang berbeda.
  • Play. Permintaan putar yang memulai media yang ditentukan.
  • Pause. Permintaan jeda yang menghentikan media sementara sampai pengguna menekan tombol putar.
  • Record. Permintaan rekam yang memulai perekaman media.
  • Set_Parameter. Digunakan untuk menguji apakah klien atau server aktif, serta mengungkapkan nilai panduan presentasi atau streaming yang disediakan oleh Uniform Resource Identifier (URI).

Sejarah dan pengembangan

RTSP didasarkan pada proposal tahun 1997 yang ditulis oleh Anup Rao dari Netscape Communications — yang kemudian berganti nama menjadi New Aurora Corp. dan diakuisisi oleh Facebook — serta Rob Lanphier dari Progressive Networks — yang kini dikenal sebagai RealNetworks. Kelompok Kerja Multiparty Multimedia Session Control (MMUSIC) dari Internet Engineering Task Force (IETF) menerbitkannya sebagai Remote Function Call 2326.

Rao, Lanphier, dan tim lainnya kemudian mengusulkan RTSP Versi 2.0 sebagai RFC 7826 pada Desember 2016. Versi ini memperkenalkan beberapa nilai header baru untuk mempercepat komunikasi antara klien dan server media. Versi 2.0 juga menangani beberapa masalah yang terkait dengan Network Address Translation (NAT) traversal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *