Apa itu Talent Pipeline?
Talent pipeline adalah kumpulan kandidat yang siap mengisi suatu posisi. Mereka bisa berupa karyawan yang berpotensi untuk dipromosikan atau kandidat eksternal yang sudah diseleksi sebagian atau sepenuhnya untuk mengisi posisi yang tersedia.
Talent pipeline sering dikaitkan dengan istilah talent pool. Keduanya kadang digunakan secara bergantian, sehingga batasannya menjadi kabur. Namun, ada perbedaan yang jelas: Talent pool mengacu pada kelompok kandidat potensial yang lebih luas. Mereka adalah individu yang diidentifikasi sebagai prospek dan dimasukkan ke dalam database organisasi, tetapi belum melewati proses seleksi yang cukup untuk menjadi bagian dari talent pipeline.
Keuntungan Talent Pipeline
Keuntungan dari manajemen talent pipeline sangat jelas. Ini memastikan bahwa organisasi memiliki kandidat yang siap mengisi posisi internal maupun eksternal. Tantangannya adalah bagaimana mengisi pipeline ini. Diperlukan sistem manajemen rekrutmen yang efektif serta perencanaan strategis.
Memasang iklan lowongan kerja, mengumpulkan lamaran dan CV, serta melakukan wawancara mungkin cukup bagi banyak perusahaan untuk menjaga talent pipeline tetap terisi. Namun, ini belum tentu berlaku untuk pekerjaan yang sangat dibutuhkan dan membutuhkan keahlian khusus. Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi mungkin harus mengembangkan strategi jangka panjang untuk mengisi talent pipeline mereka.
Misalnya, banyak organisasi menggunakan pameran kerja di kampus untuk melakukan seleksi awal terhadap kandidat potensial. Namun, menunggu hingga seorang mahasiswa hampir lulus bisa jadi sudah terlambat.
Beberapa perusahaan mulai membangun hubungan dengan mahasiswa sejak dini dalam karier perkuliahan mereka. Ini bisa dilakukan melalui jaringan talenta informal, penawaran magang, atau peluang bekerja di laboratorium riset yang disponsori oleh perusahaan di dalam lingkungan universitas.
Perusahaan juga bisa menganggap pekerja lepas atau sementara sebagai bagian dari talent pipeline mereka.
Cara Membangun Talent Pipeline
Membangun talent pipeline membutuhkan manajemen sumber daya manusia dan perencanaan tenaga kerja. Perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja mereka dalam 12 hingga 24 bulan ke depan atau lebih jauh lagi. Ini juga mencakup pemahaman terhadap tingkat pergantian karyawan, kebutuhan pelatihan, dan rencana suksesi. Selain itu, diperlukan kemampuan analitik sumber daya manusia untuk memahami keterampilan yang dibutuhkan oleh talent pool dan talent pipeline.
Semua upaya ini berhubungan dengan teknologi back-end. Sistem manajemen rekrutmen dan sistem pelacakan pelamar memainkan peran penting dalam menemukan, mengidentifikasi, melacak, dan tetap terhubung dengan prospek serta kandidat.
Strategi talent pipeline juga harus mempertimbangkan tingkat pergantian karyawan karena biaya untuk merekrut karyawan baru cukup tinggi. Kehilangan karyawan yang berharga dapat memberikan tekanan pada talent pipeline. Oleh karena itu, strategi keterlibatan yang bertujuan mengurangi tingkat pergantian karyawan akan berdampak langsung pada kelangsungan talent pipeline.