Apa itu ONOS?

Open Network Operating System (ONOS) adalah sistem operasi yang dirancang untuk membantu penyedia layanan jaringan membangun jaringan berbasis perangkat lunak (software-defined networks/SDN) dengan tingkat skalabilitas, ketersediaan, dan kinerja yang tinggi.

Walaupun awalnya dirancang untuk penyedia layanan, ONOS juga dapat berfungsi sebagai control plane SDN untuk jaringan area lokal (LAN) kampus perusahaan serta jaringan pusat data.

Open Networking Lab (ON.Lab) merilis kode sumber ONOS yang ditulis dalam bahasa Java ke komunitas open source pada Desember 2014. Pada Oktober 2015, proyek ONOS bergabung dengan Linux Foundation sebagai proyek open source kolaboratif.

Versi baru ONOS dirilis setiap kuartal, yaitu pada Februari, Mei, Agustus, dan November, dengan nama yang diambil berdasarkan urutan alfabet dari nama burung, yang juga merupakan logo ONOS. Beberapa rilis meliputi Avocet, Loon, Woodpecker, dan Velociraptor. Seperti kebanyakan proyek open source lainnya, ONOS memiliki halaman GitHub di mana para kolaborator dapat berkontribusi dalam perubahan kode.

Beberapa penyedia layanan yang berkontribusi dalam inisiatif ONOS meliputi AT&T, NTT Communications, dan SK Telecom. Vendor yang berkontribusi mencakup Cisco, Ericsson, Intel, NEC, Ciena, dan Huawei.

ON.Lab dan mitra ONOS telah menemukan berbagai kasus penggunaan untuk sistem operasi ini. Salah satu yang paling terkenal adalah proyek Central Office Re-architected as a Datacenter (CORD) dari ON.Lab. CORD dirancang untuk mentransformasi kantor pusat operator telekomunikasi agar lebih skalabel dan fleksibel, mirip dengan pusat data generasi baru. Transformasi ini dilakukan dengan menggunakan virtual network functions dan peralatan pelanggan. ONOS merupakan salah satu sistem perangkat lunak open source yang digunakan untuk mengelola CORD.

Cara Kerja ONOS

Inti ONOS didasarkan pada arsitektur modular, bukan sistem terintegrasi yang menyatukan berbagai komponennya. Pendekatan modular ini menjaga alur kerja utara-selatan tetap terpisah dari lalu lintas timur-barat, serta memungkinkan penyesuaian yang lebih mudah untuk seluruh sistem.

Karena penyedia layanan memerlukan kemampuan untuk meningkatkan skala jaringan mereka, kontroler ONOS dapat diperluas untuk mengakomodasi sistem perangkat yang terdistribusi secara fisik. Skalabilitas ini memungkinkan penyedia layanan menambahkan switch atau komponen baru tanpa mengganggu sistem lainnya. Selain itu, arsitektur terdistribusi ini mengurangi risiko kegagalan jaringan, karena instansi yang identik dapat mengambil alih fungsi jika salah satu gagal. Hal ini menghasilkan tingkat ketersediaan yang tinggi.

Meski inti ONOS bersifat terdistribusi untuk menjangkau setiap perangkat switching dalam jaringan, kontroler ONOS tetap bersifat terpusat secara logis. Subdivisi atau instansi yang berbeda dalam arsitektur ONOS dapat dilihat dan diakses sebagai satu sistem. Untuk pengelolaan dan visibilitas sistem secara keseluruhan, ONOS menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang cukup intuitif.

ONOS memiliki antarmuka program aplikasi (API) di bagian utara dan selatan yang didasarkan pada abstraksi guna mencegah ketergantungan pada konfigurasi dan protokol tertentu untuk aplikasi dan perangkat.

Untuk interaksi utara, ONOS menggunakan subsistem Intent Framework yang memungkinkan aplikasi untuk menentukan kebutuhan mereka dari sistem. Misalnya, jika sebuah aplikasi membutuhkan lebih banyak bandwidth, aplikasi hanya perlu mendeklarasikan kebutuhannya, dan sistem akan menyesuaikan konfigurasi yang diperlukan. ONOS dirancang untuk menangani sekitar satu juta permintaan intent aplikasi setiap detik. Kemampuan ini mendukung kinerja sistem yang tinggi dalam menangani permintaan aplikasi serta latensi rendah yang dibutuhkan oleh penyedia layanan.

Setiap instansi ONOS berinteraksi dengan lingkungan jaringan dan perangkat melalui API selatan yang berkomunikasi dengan komponen tingkat bawah. Inti ONOS akan menemukan protokol yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan perangkat, dan API selatan akan menggunakan protokol tersebut. API ini bersifat abstrak, sehingga ONOS tidak terpengaruh oleh protokol tertentu seperti OpenFlow, NETCONF, atau antarmuka baris perintah (CLI).

ONOS vs. OpenDaylight

OpenDaylight (ODL) adalah proyek open source serupa yang dibuat oleh Linux Foundation. Baik ONOS maupun ODL memiliki desain modular dan tujuan yang serupa, yaitu untuk mengembangkan SDN.

Namun, kedua proyek ini memiliki pendekatan yang berbeda serta didukung oleh mitra yang berbeda. ONOS lebih difokuskan pada jaringan penyedia layanan, sedangkan ODL lebih berfokus pada jaringan pusat data. Tujuan utama ONOS adalah meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan, sementara ODL dirancang untuk mengintegrasikan jaringan lama dengan SDN.

Perkembangan Terbaru

Sejak bergabung dengan Linux Foundation, ONOS terus mengalami perkembangan dengan peningkatan fitur dan dukungan lebih luas terhadap berbagai protokol SDN. Dalam beberapa tahun terakhir, ONOS telah mengintegrasikan dukungan untuk edge computing dan 5G, memungkinkan penyedia layanan untuk mengoptimalkan jaringan mereka dalam menghadapi kebutuhan aplikasi berbasis cloud dan IoT.

Selain itu, komunitas ONOS semakin aktif dalam mengembangkan solusi berbasis AI/ML untuk otomatisasi jaringan, serta meningkatkan interoperabilitas dengan berbagai standar terbuka lainnya. Seiring dengan tren NFV (Network Functions Virtualization), ONOS juga semakin diadopsi dalam proyek-proyek telekomunikasi untuk mendukung virtualisasi fungsi jaringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *