React Native adalah framework JavaScript sumber terbuka untuk pengembangan aplikasi mobile. Framework ini didasarkan pada pustaka JavaScript antarmuka pengguna (UI) milik Facebook, yaitu React, dan dapat digunakan untuk merancang aplikasi untuk web, iOS, dan Android. Istilah native mengacu pada aplikasi yang dibuat khusus untuk sistem operasi, platform, atau perangkat tertentu.

React Native lahir dari kebutuhan Facebook untuk lebih mengandalkan kode native daripada HTML. Framework ini berawal dari prototipe yang dapat menghasilkan elemen UI dari thread JavaScript di latar belakang. Versi pertama dari konfigurasi React dirilis pada tahun 2015 dan digunakan untuk membuat aplikasi Facebook Group serta Ads Manager.

Implementasi React Native

Aplikasi yang dibangun dengan React Native ditulis dalam JSX, yaitu kombinasi antara JavaScript dan XML. Setelah kode selesai dibuat, framework ini bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan API native dengan komponen UI mobile. API native ini bisa menggunakan Objective-C atau Swift untuk iOS, serta Java untuk Android. Namun, karena JSX kompatibel dengan kedua platform, kode aplikasi hanya perlu ditulis sekali.

React Native merender aplikasi menggunakan API platform host, bukan dengan webview, sehingga tampilan dan nuansa aplikasi tetap konsisten. Karena React berjalan terpisah dari thread UI utama, aplikasi dapat mempertahankan performa tinggi tanpa mengorbankan fungsionalitas.

Keunggulan dan Kelemahan React Native

Beberapa keunggulan mengembangkan aplikasi dengan React Native meliputi:

  • Komunitas Open Source yang terus berkembang dengan banyak dokumentasi dan tutorial.
  • Proses pengembangan lebih cepat, sehingga menghemat waktu dan biaya.
  • Pengembang dapat menggunakan kembali kode di berbagai platform dan channel.
  • Database tunggal digunakan untuk iOS dan Android.
  • Kinerja dan efisiensi aplikasi meningkat.
  • Perusahaan dapat mempekerjakan satu pengembang untuk berbagai proyek.
  • Pengalaman pengguna (UX) aplikasi native tetap terjaga dengan alat-alat yang familiar.

Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan React Native. Meskipun framework ini terus berkembang, masih tergolong baru. Pengembang mungkin memerlukan keahlian teknis lebih untuk menangani bug atau celah dalam framework ini. Selain itu, karena React Native menambahkan lapisan ekstra dalam aplikasi, proses debugging atau troubleshooting bisa menjadi lebih kompleks.

Popularitas React Native

Popularitas React Native terus meningkat dalam dunia pengembangan aplikasi mobile. Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhannya antara lain:

  • Dengan satu framework, perusahaan tidak perlu memilih antara pengembangan iOS atau Android.
  • Perbedaan antara aplikasi yang dibuat dengan React Native dan Objective-C atau Java sangat sedikit.
  • Perusahaan dapat menghindari proses panjang pembaruan, re-kompilasi, dan redistribusi aplikasi ke marketplace mobile yang biasanya diperlukan dalam pengembangan dengan Swift atau Java.
  • Bersifat open source, sehingga terus mendapatkan pembaruan, seperti dukungan untuk platform baru seperti tvOS, sistem operasi Apple untuk pemutar media digital TV.

Beberapa perusahaan besar yang menggunakan React Native untuk pengembangan aplikasi mobile meliputi Walmart, Bloomberg, Instagram, SoundCloud, UberEats, Skype, dan TaskRabbit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *