Apa itu GraphQL?
GraphQL adalah bahasa kueri open source yang mendeskripsikan bagaimana klien meminta informasi melalui API. Secara umum, GraphQL adalah sintaks yang dapat digunakan pengembang untuk meminta data tertentu dan mengembalikan data tersebut dari berbagai sumber. Setelah klien menentukan struktur data yang diperlukan, server mengembalikan data dengan struktur yang identik.
Bagaimana cara kerja GraphQL?
Pengembang dapat melakukan pembaruan data secara real-time melalui kemampuan open source GraphQL untuk proses pembacaan, mutasi data, dan pemantauan. Server GraphQL telah dikembangkan untuk digunakan dengan bahasa pemrograman populer seperti JavaScript, Python, Ruby, C#, Go, dan PHP. Tujuan GraphQL adalah memberikan pandangan menyeluruh kepada pengembang mengenai data yang disimpan dalam API. Ini mencakup kemampuan untuk hanya menerima data yang relevan dengan kueri tertentu, serta menciptakan arsitektur yang mempermudah penskalaan dan adaptasi API seiring waktu.
Untuk membangun API menggunakan GraphQL, server harus menghosting API dan klien yang terhubung ke endpoint aplikasi. API GraphQL terdiri dari tiga komponen dasar:
- Schema. Sistem tipe yang digunakan untuk mendefinisikan API untuk implementasi server, termasuk semua kemampuan dan fungsinya.
- Query. Permintaan atau instruksi untuk output. Kueri baru dinyatakan dengan kata kunci dan dapat mendukung field bersarang, array, dan argumen.
- Resolver. Fungsi yang menentukan bagaimana dan di mana API dapat mengakses data dalam field tertentu. Tanpa ini, server GraphQL tidak akan tahu cara menangani kueri.
Keuntungan GraphQL
Facebook awalnya mengembangkan GraphQL untuk menyederhanakan manajemen endpoint pada API berbasis REST. Alih-alih mempertahankan beberapa endpoint dengan data kecil yang terpisah-pisah, GraphQL menyediakan satu endpoint yang menerima kueri kompleks dan hanya mengeluarkan informasi yang dibutuhkan untuk kueri tersebut.
GraphQL membantu menciptakan API yang fleksibel dan menyediakan peningkatan federasi di seluruh aplikasi terdistribusi. Ketika pengembang perlu memodifikasi, menambahkan, atau menghapus fitur aplikasi tertentu, mereka cukup menyesuaikan dan menjalankan field yang sesuai dengan kueri fitur tersebut.
Beberapa keuntungan utama menggunakan GraphQL untuk membangun API meliputi:
- mengurangi kompleksitas melalui organisasi hierarkis dari kode dan hubungan objek;
- tersedianya field strongly typed yang memberi peringatan kepada pengembang tentang kesalahan sebelum menjalankan kueri;
- meningkatkan prediktabilitas data yang dikembalikan dari kueri kompleks; dan
- kemampuan untuk menggunakan kembali kode dan sumber data yang ada untuk menghilangkan kode redundan.
Sejarah Awal GraphQL
- Dikembangkan oleh Facebook (2012)
GraphQL pertama kali dikembangkan oleh Facebook pada tahun 2012 untuk memenuhi kebutuhan internal mereka. Pada saat itu, Facebook menghadapi tantangan dalam mengelola data yang kompleks untuk aplikasi seluler mereka. REST API tradisional dianggap tidak cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan aplikasi dengan berbagai perangkat dan jaringan. - Implementasi Internal
GraphQL pertama kali diterapkan untuk mendukung aplikasi Facebook yang digunakan di perangkat iOS. Sistem ini dirancang untuk memberikan kemampuan bagi klien untuk mengambil hanya data yang diperlukan, sehingga meningkatkan efisiensi dan performa aplikasi. - Dibuka sebagai Proyek Open Source (2015)
Pada tahun 2015, Facebook merilis GraphQL sebagai proyek open source. Hal ini memungkinkan komunitas pengembang di seluruh dunia untuk menggunakan, mengembangkan, dan menyempurnakan GraphQL. Langkah ini juga membantu meningkatkan adopsi GraphQL di luar ekosistem Facebook.
Perkembangan GraphQL
- Spesifikasi Resmi (2018)
Pada tahun 2018, spesifikasi resmi GraphQL dirilis. Ini mencakup definisi standar untuk sintaks, semantik, dan implementasi GraphQL. Dengan adanya spesifikasi resmi, implementasi GraphQL menjadi lebih konsisten di berbagai platform dan bahasa pemrograman. - Ekosistem yang Berkembang
Setelah menjadi open source, GraphQL diadopsi oleh berbagai perusahaan besar, seperti Twitter, GitHub, Shopify, dan lainnya. Ekosistem GraphQL juga berkembang pesat dengan munculnya alat bantu seperti:- Apollo Client: Sebagai klien untuk integrasi GraphQL dengan aplikasi.
- Relay: Dibuat oleh Facebook untuk membantu dalam caching dan pengelolaan data GraphQL.
- Komunitas dan Konferensi
Dengan pertumbuhan penggunaannya, komunitas GraphQL semakin kuat. Berbagai konferensi dan acara seperti GraphQL Summit dan GraphQL Asia menjadi ajang bagi pengembang untuk berbagi pengetahuan dan inovasi terkait GraphQL. - Evolusi Teknologi
Teknologi pendukung GraphQL terus berkembang, di antaranya:- Federated GraphQL: Membantu dalam membangun API terdistribusi untuk organisasi besar.
- Serverless GraphQL: Mengintegrasikan GraphQL dengan platform tanpa server (serverless) seperti AWS Lambda.
- GraphQL Subscriptions: Mendukung komunikasi data real-time melalui protokol WebSocket.
Adopsi Saat Ini
- GraphQL telah menjadi standar de facto untuk API modern, terutama di aplikasi yang membutuhkan fleksibilitas data.
- Banyak perusahaan teknologi besar menggunakan GraphQL untuk API internal dan publik mereka.
- Alat dan framework pendukung GraphQL terus diperbarui untuk mendukung bahasa pemrograman populer seperti JavaScript, Python, Go, dan lainnya.
Masa Depan GraphQL
- Peningkatan Skala dan Kinerja
Pengembangan terus berfokus pada peningkatan efisiensi untuk API yang sangat kompleks dan terdistribusi. - Integrasi dengan Teknologi Baru
GraphQL diperkirakan akan semakin terintegrasi dengan teknologi modern, seperti AI dan Edge Computing, untuk memperluas penggunaannya di masa depan. - Standar yang Lebih Ketat
Dengan meningkatnya adopsi di industri, standar implementasi dan dokumentasi GraphQL terus diperbarui untuk memastikan konsistensi dan kualitas.