Revolusi Industri Keempat adalah era saat ini di mana teknologi disruptif dan tren seperti Internet of Things (IoT), robotika, virtual reality (VR), serta kecerdasan buatan (AI) mengubah cara hidup dan bekerja manusia modern. Integrasi teknologi ini dalam proses manufaktur dikenal sebagai Industry 4.0.
Revolusi Industri Ketiga, yang sering disebut sebagai revolusi digital, melibatkan perkembangan komputer dan teknologi informasi (IT) sejak pertengahan abad ke-20. Revolusi Industri Keempat tumbuh dari era ini, tetapi dianggap sebagai era baru karena perkembangan teknologinya yang sangat cepat dan dampaknya yang disruptif. Menurut Profesor Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum serta penulis buku The Fourth Industrial Revolution, era baru ini ditandai oleh kecepatan terobosan teknologi, cakupan yang luas, serta dampak besar terhadap sistem yang ada.
Revolusi Industri Pertama pada abad ke-18 dan 19 terjadi ketika masyarakat agraris mulai beralih ke industri berkat mesin uap dan berbagai inovasi teknologi lainnya. Revolusi Industri Kedua kemudian didorong oleh listrik, yang memungkinkan ekspansi industri, produksi massal, dan kemajuan teknologi lainnya.
Teknologi spesifik yang menjadi bagian dari Revolusi Industri Keempat antara lain:
- kecerdasan buatan (AI)
- Internet of Things (IoT)
- robotika
- virtual reality (VR)
- perangkat mobile
- 3D printing
- sensor pintar
- big data dan analitik
- augmented reality (AR)
- visualisasi data
- komputasi kognitif
- deteksi lokasi
- pemprofilan pelanggan
- blockchain
- komputasi kuantum
- cloud computing
Perbandingan Revolusi Industri dari Sisi Teknologi
Revolusi Industri | Teknologi Utama | Dampak Utama |
---|---|---|
1.0 | Mesin uap, Mekanisasi produksi | Mekanisasi produksi |
2.0 | Listrik, Jalur perakitan, Produksi massal | Produksi massal |
3.0 | Komputer, Otomatisasi, Teknologi informasi, Robotika | Otomatisasi proses |
4.0 | IoT, AI, Big data, Cloud computing, Sistem siber-fisik | Otomatisasi cerdas, Digitalisasi |