Apa Itu Deep Analytics?
Deep analytics adalah penerapan teknik pemrosesan data canggih untuk mendapatkan informasi dari kumpulan data besar yang biasanya berasal dari berbagai sumber. Data ini bisa berbentuk structured data (terstruktur), semi-structured data (semi-terstruktur), maupun unstructured data (tidak terstruktur).
Deep analysis melibatkan pencarian data yang sangat spesifik dan terkadang kompleks dalam skala besar, bisa mencapai petabyte atau bahkan exabyte. Tak jarang, analisis ini juga menuntut hasil yang real-time atau mendekati real-time.
Deep Analytics dan Cloud Computing
Karena analisis real-time dalam skala besar membutuhkan distribusi beban kerja ke ratusan atau bahkan ribuan komputer, deep analytics sering dikaitkan dengan cloud computing. Distribusi kerja ini bisa dikelola menggunakan framework seperti MapReduce.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mempercepat proses pencarian data, di antaranya:
- Penggunaan columnar databases, yang menyimpan data dalam format kolom untuk mempercepat query.
- In-memory analytics, yaitu analisis data langsung di memori untuk mengurangi latensi akses ke disk.
Penerapan Deep Analytics
Industri keuangan, komunitas ilmiah, serta sektor farmasi dan biomedis telah menggunakan deep analytics selama bertahun-tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, praktik ini semakin populer di kalangan perusahaan karena volume data yang dihasilkan terus bertambah. Seiring dengan itu, semakin banyak organisasi yang ingin mengekstrak nilai bisnis dari data tersebut.
Volume data yang besar dalam sebuah organisasi sering disebut sebagai big data, dan deep analytics juga sering disebut sebagai big data analytics.
Lihat Juga:
- IBM Watson supercomputer
- Text mining
- Data tidak terstruktur (unstructured data)
- Business intelligence/business analytics (BI/BA)
- Enterprise search
- Enterprise content management (ECM)