Group Policy Object (GPO) Microsoft adalah kumpulan pengaturan Group Policy yang menentukan bagaimana tampilan dan perilaku sistem untuk kelompok pengguna tertentu.

Microsoft menyediakan program snap-in yang memungkinkan Anda menggunakan Group Policy Management Console (GPMC). Pilihan yang dibuat menghasilkan Group Policy Object. GPO ini terkait dengan container Active Directory tertentu, seperti situs, domain, atau unit organisasi (OU). GPMC memungkinkan Anda membuat GPO yang menentukan kebijakan berbasis registri, opsi keamanan, instalasi dan pemeliharaan perangkat lunak, opsi skrip, dan opsi pengalihan folder.

Jenis-jenis GPO

Terdapat tiga jenis GPO: lokal, non-lokal, dan starter.

  • Local Group Policy Objects. Local Group Policy Object merujuk pada kumpulan pengaturan Group Policy yang hanya berlaku untuk komputer lokal dan pengguna yang masuk ke komputer tersebut. GPO lokal digunakan saat pengaturan kebijakan harus diterapkan ke satu komputer atau pengguna Windows. GPO lokal ada secara default di semua komputer Windows.
  • Non-local Group Policy Objects. Non-local Group Policy Object digunakan saat pengaturan kebijakan harus diterapkan ke satu atau lebih komputer atau pengguna Windows. GPO non-lokal berlaku untuk komputer atau pengguna Windows setelah ditautkan ke objek Active Directory, seperti situs, domain, atau unit organisasi.
  • Starter Group Policy Objects. Diperkenalkan di Windows Server 2008, Starter GPO adalah template untuk pengaturan Group Policy. Objek ini memungkinkan administrator membuat dan memiliki kumpulan pengaturan yang telah dikonfigurasi sebelumnya yang mewakili baseline untuk kebijakan di masa mendatang.

Keamanan Data dan Group Policy Object

Beberapa pengaturan Group Policy dapat membantu mengamankan jaringan perusahaan. Misalnya, melalui Group Policy, organisasi dapat menjalankan skrip, mencegah pengguna mengakses sumber daya tertentu, dan melakukan tugas sederhana, seperti memaksa halaman utama tertentu terbuka untuk setiap pengguna jaringan.
Beberapa langkah keamanan tersebut meliputi:

  • Membatasi akses ke Control Panel — Melalui Control Panel, perusahaan dapat mengontrol semua aspek komputer. Membatasi siapa yang memiliki akses ke komputer memungkinkan organisasi menjaga keamanan data dan sumber daya lainnya.
  • Menonaktifkan Command Prompt — Command Prompt dapat digunakan untuk menjalankan perintah yang memberikan akses tingkat tinggi kepada pengguna dan melewati batasan sistem lainnya. Oleh karena itu, menonaktifkan Command Prompt adalah langkah bijak untuk memastikan keamanan sumber daya sistem. Jika pengguna mencoba membuka jendela perintah setelah Command Prompt dinonaktifkan, sistem akan menampilkan pesan yang menunjukkan bahwa pengaturan mencegahnya.
  • Mencegah instalasi perangkat lunak — Jika pengguna diizinkan untuk menginstal perangkat lunak, mereka mungkin menginstal aplikasi yang tidak diinginkan atau malware yang dapat membahayakan sistem perusahaan. Karena itu, lebih baik mencegah instalasi perangkat lunak melalui Group Policy.

Manfaat Group Policy Object

Beberapa manfaat implementasi GPO selain keamanan meliputi:

  • Manajemen lebih efisien — GPO yang sudah ada memberikan lingkungan standar untuk semua pengguna dan komputer baru yang bergabung dengan domain organisasi, sehingga menghemat waktu dalam pengaturan.
  • Kemudahan administrasi — Administrator sistem dapat menginstal perangkat lunak, patch, dan pembaruan lainnya melalui GPO.
  • Penerapan kebijakan kata sandi yang lebih baik — GPO menentukan panjang kata sandi, aturan penggunaan ulang, dan menetapkan persyaratan lain untuk menjaga keamanan jaringan perusahaan.
  • Konfigurasi pengalihan folder — GPO memungkinkan perusahaan memastikan pengguna menyimpan file penting perusahaan di sistem penyimpanan terpusat dan dipantau. Sebagai contoh, organisasi dapat mengalihkan folder Dokumen pengguna dari drive lokal ke lokasi jaringan.

Keterbatasan Group Policy Object

Beberapa keterbatasan GPO meliputi:

  • Proses berjalan secara berurutan — GPO memproses tindakan satu per satu. Akibatnya, jika banyak GPO harus dikonfigurasi, pengguna mungkin memerlukan waktu lama untuk masuk.
  • Fleksibilitas terbatas — GPO hanya dapat diterapkan pada pengguna atau komputer, sehingga kurang fleksibel dalam pengaturan berbasis konteks.
  • Pemicu terbatas — GPO hanya diterapkan saat komputer dinyalakan, saat pengguna masuk, atau pada interval tertentu. GPO tidak dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungan, seperti pemutusan atau penyambungan kembali jaringan.
  • Sulit dikelola — Tidak ada opsi pencarian bawaan untuk menemukan pengaturan tertentu dalam GPO, sehingga sulit untuk menemukan atau memperbaiki masalah.
  • Tidak ada kontrol versi — Perubahan yang dilakukan pada pengaturan GPO tidak diaudit. Jika terjadi perubahan yang salah, tidak mungkin melacak perubahan tersebut atau mengetahui siapa yang melakukannya.

Perkembangan Teknologi Terbaru

Dengan hadirnya layanan berbasis cloud seperti Azure Active Directory (Azure AD), Microsoft kini menawarkan **Conditional Access** yang lebih fleksibel dibandingkan GPO tradisional. Azure AD memungkinkan pengaturan kebijakan berbasis konteks, seperti lokasi pengguna, perangkat, dan risiko login, memberikan kontrol yang lebih canggih dibandingkan metode tradisional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *