Apa Itu Cloud-Native Network Function (CNF)?
Cloud-Native Network Function (CNF) adalah layanan yang menjalankan fungsi jaringan dalam bentuk perangkat lunak, bukan perangkat keras khusus. Pengoperasian fungsi jaringan melalui perangkat lunak dimungkinkan berkat ketersediaan prosesor dan memori yang besar serta terjangkau pada platform server saat ini.
Sebelumnya, daya komputasi seperti ini hanya dapat dicapai dengan application-specific integrated circuits (ASIC), yang dulu menjadi komponen wajib dalam perangkat jaringan fisik. Karena CNF sepenuhnya berbasis perangkat lunak, ia menggunakan antarmuka virtual alih-alih fisik. Contoh CNF yang digunakan saat ini termasuk router, firewall, virtual switch, dan gateway virtual private network (VPN).
Apa Perbedaan antara VNF dan CNF?
CNF bukan satu-satunya metode untuk memindahkan layanan jaringan dari perangkat keras ke perangkat lunak. Virtual Network Function (VNF) adalah alternatif lain yang bisa digunakan.
Dalam VNF, perangkat lunak yang sama dari perangkat jaringan berbasis perangkat keras dipindahkan ke dalam mesin virtual (VM). Satu-satunya perbedaan adalah pemrosesan dan penggunaan port dilakukan dalam perangkat lunak, bukan perangkat keras.
Berbeda dengan itu, CNF memungkinkan pemilihan layanan jaringan spesifik yang diperlukan, lalu menjalankannya dalam lingkungan container seperti Kubernetes, bukan dalam VM.
Keunggulan CNF adalah pemrosesan dan alokasi memori hanya digunakan untuk layanan yang dibutuhkan, serta layanan tersebut dapat didistribusikan ke berbagai bagian jaringan sesuai kebutuhan. Hal ini membuat CNF lebih efisien, lebih skalabel, dan memiliki performa lebih baik dibandingkan VNF.
Apa Keuntungan Cloud-Native Network Function?
Keuntungan utama CNF lebih terasa bagi organisasi besar dengan infrastruktur jaringan yang luas dan tersebar di berbagai lokasi. Beberapa manfaat utama CNF meliputi:
- Menggunakan perangkat keras umum – tidak memerlukan perangkat jaringan khusus.
- Skalabilitas dan performa lebih baik di jaringan besar dan terdistribusi.
- Arsitektur microservices, yang memungkinkan integrasi API dengan platform lain untuk pengumpulan dan analisis data.
- Manajemen terpusat yang lebih efisien.
- Jejak data center lebih kecil sehingga mengurangi konsumsi energi.
Kasus Penggunaan Cloud-Native Network Function
Seperti yang disebutkan sebelumnya, CNF paling bermanfaat dalam jaringan yang luas dan tersebar. Oleh karena itu, penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan internet (ISP), dan penyedia layanan cloud adalah yang pertama mengadopsi teknologi ini. Mereka menggantikan perangkat jaringan fisik atau virtual lama dengan CNF berbasis container yang hanya membutuhkan sebagian kecil dari sumber daya komputasi, memori, dan ruang fisik.
Ketika point of presence (PoP) baru dalam jaringan cloud atau telekomunikasi mulai beroperasi, perusahaan dapat menerapkan CNF dan layanan container lainnya di platform yang lebih kecil, memungkinkan implementasi micro data center untuk komputasi edge.
Perusahaan yang mengadopsi arsitektur hybrid dan multi-cloud juga mulai beralih ke CNF. Dengan CNF, mereka dapat menerapkan layanan jaringan di cloud publik yang tidak mendukung perangkat fisik. Selain itu, CNF membantu mereka menghindari penyebaran beberapa appliance jaringan virtual yang dapat meningkatkan biaya operasional dalam jangka panjang. Bagi perusahaan-perusahaan ini, fleksibilitas dan penghematan biaya adalah faktor utama dalam adopsi CNF.