Apa Itu Multimodel Database?

Multimodel database adalah platform pemrosesan data yang mendukung berbagai model data, yang menentukan bagaimana informasi dalam sebuah database diorganisir dan disusun. Dengan menggabungkan beberapa model dalam satu database, tim IT dan pengguna lainnya bisa memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi tanpa harus menggunakan sistem database yang berbeda.
Model data yang bisa ditampung dalam database jenis ini meliputi relasional, hierarkis, dan berorientasi objek, serta model berbasis dokumen, graf, wide-column, dan key-value. Model-model ini termasuk dalam kategori NoSQL. Namun, setiap vendor database memiliki kombinasi model yang berbeda, sehingga pengguna harus memilih teknologi multimodel yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasinya.

Berbeda dengan sistem database yang hanya berbasis model relasional, multimodel database tidak menyimpan data dalam struktur tabel berbasis baris. Karena itu, database ini bisa menangani berbagai jenis data yang tidak cocok dengan schema yang kaku pada model relasional, termasuk data tidak terstruktur dan semi-terstruktur. Namun, pendekatan multimodel terkadang memiliki keterbatasan dalam menjaga integritas transaksi sebagaimana yang dilakukan sistem manajemen database relasional (RDBMS) untuk memastikan keakuratan dan konsistensi data.

Model relasional dan Structured Query Language (SQL) mulai mendominasi komputasi enterprise sejak diperkenalkan oleh peneliti IBM, E.F. Codd, pada tahun 1970. Namun, seiring perkembangan teknologi, berbagai jenis database lain tetap digunakan. Pada pertengahan 2000-an, muncul model-model data baru yang dirancang untuk menangani aplikasi komputasi terdistribusi, termasuk yang berhubungan dengan big data yang tidak cocok dengan database relasional.

NoSQL Database

Salah satu perkembangan database yang paling menonjol di era big data dan cloud computing adalah munculnya NoSQL database dalam berbagai kategori. Adopsi NoSQL yang semakin luas melahirkan konsep “polyglot persistence,” yaitu strategi yang mengusulkan penggunaan kombinasi teknologi database yang berbeda untuk menangani berbagai jenis data yang dikumpulkan dan digunakan organisasi. Multimodel database menjadi solusi untuk menyederhanakan lingkungan ini.

Istilah multimodel database mulai muncul bersamaan dengan tren vendor NoSQL yang menggabungkan beberapa model data dalam satu produk. Namun, konsep ini sebenarnya sudah ada sebelumnya. Contohnya, MarkLogic mendukung model dokumen, graf, dan relasional dalam sistem databasenya sejak tahun 2001, sebelum era NoSQL booming. InterSystems juga menawarkan model objek dan relasional dalam perangkat lunak Caché, sebuah multidimensional database yang pertama kali dirilis pada 1997.

Belakangan, beberapa vendor NoSQL seperti Couchbase, DataStax, dan Basho Technologies juga ikut meramaikan dunia multimodel database. Couchbase Server mendukung model dokumen dan relasional. Sementara itu, DataStax, yang mengembangkan versi enterprise dari Apache Cassandra, awalnya menggabungkan model key-value dengan column-based, lalu menambahkan dukungan untuk model dokumen dan graf.

Bahkan, kini pencarian teks juga dianggap sebagai model data yang didukung oleh beberapa mesin NoSQL. Contohnya, database Riak dari Basho menggabungkan model key-value, objek, dan pencarian.

Di sisi lain, database relasional yang sudah mapan juga mulai mengadopsi pendekatan multimodel sambil tetap mempertahankan karakteristik relasionalnya. Misalnya, Oracle, Microsoft, dan IBM telah menambahkan kemampuan untuk menyimpan XML, JSON, data geografis, graf, dan jenis data lainnya ke dalam database relasional mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *