Apa itu kebenaran absolut?

Secara umum, absolute truth (kebenaran absolut) adalah apapun yang selalu berlaku, terlepas dari parameter atau konteks. Absolut dalam istilah ini mengandung makna salah satu atau lebih dari: kualitas kebenaran yang tidak bisa dilebihi; kebenaran yang sempurna; kebenaran yang tidak berubah dan permanen.
Kebenaran absolut dapat dibedakan dengan kebenaran relatif, atau kebenaran dalam arti yang lebih biasa, di mana ada unsur relativitas yang terlibat. Kebenaran relatif bersifat kondisional, subyektif, bervariasi, dan kontradiktif, sehingga dapat berubah seiring waktu. Sebaliknya, kebenaran absolut konsisten dan abadi; maknanya bersifat universal dan tidak berubah.

Topik kebenaran absolut — atau kebenaran universal — sering muncul dalam berbagai konteks, sering kali sebagai bagian dari diskusi yang lebih besar tentang kelayakan absolutisme atau sebagai perbandingan dengan kebenaran relatif.

Kebenaran absolut dan filosofi

Para filsuf telah lama membahas keberadaan kebenaran absolut. Absolutisme filosofis berpendapat bahwa ada realitas di luar persepsi sehari-hari kita. Konsep kebenaran absolut ini mirip dengan deskripsi Plato tentang ideal, yang berfokus pada apa yang esensial daripada yang bersifat permukaan. Persepsi kita tentang dunia fisik, menurut Plato, hanyalah bayangan dari ideal.
Sebaliknya, relativisme filosofis berpendapat bahwa apa yang didefinisikan sebagai kebenaran bergantung pada keadaan dan dapat berubah. Beberapa orang percaya bahwa keberadaan kebenaran relatif tidak selalu mengesampingkan kebenaran absolut, atau sebaliknya, meskipun hal ini pun diperdebatkan dalam beberapa kalangan.

Agama dan kebenaran absolut

Di antara beberapa kelompok agama, istilah kebenaran absolut digunakan untuk menggambarkan sumber atau otoritas untuk suatu keyakinan atau seperangkat ajaran, seperti yang terdapat dalam Alkitab, Al-Qur’an, atau Taurat. Namun, konflik dapat muncul ketika kebenaran absolut dari satu sistem kepercayaan bertentangan dengan kebenaran dalam sistem kepercayaan lain.
Di sisi lain, beberapa individu mengusulkan bahwa kebenaran absolut tidak dapat direpresentasikan oleh bahasa atau diketahui melalui pengetahuan atau pandangan dogmatis, melainkan harus disadari dengan meninggalkan teori dan ideologi sepenuhnya.

Ilmu pengetahuan dan kebenaran absolut

Komunitas ilmiah cenderung menghindari gagasan tentang kebenaran absolut, terutama sejak munculnya teori relativitas, mekanika kuantum, dan teori-teori sejenis. Meskipun teori ilmiah terus-menerus diuji dan dibuktikan, teori tersebut tetap bisa dibantah pada suatu titik. Upaya untuk mendefinisikan teori tunggal yang terpadu — seperti teori string atau teori M — dapat dilihat sebagai usaha untuk menemukan kebenaran absolut tentang alam semesta, tetapi bahkan teori-teori tersebut tidak pernah digambarkan sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar model teoretis.
Ilmu pengetahuan berputar di sekitar kumpulan teori yang mencoba menjelaskan dunia alam dan alam semesta sebagaimana yang dipahami saat ini, tetapi seiring berkembangnya pemahaman, begitu pula teori-teori yang menjadi dasar ilmu pengetahuan.

Kebenaran absolut dalam matematika

Beberapa orang percaya bahwa matematika murni membuktikan keberadaan kebenaran absolut. Sebagai bukti, mereka menunjuk pada struktur matematika seperti persamaan Maxwell sebagai jenis kebenaran absolut. Diperkenalkan pada abad ke-19, persamaan ini menggambarkan dasar-dasar elektromagnetisme. Persamaan Maxwell telah memainkan peran penting dalam merancang peralatan listrik dan elektronik masa kini, mulai dari motor listrik hingga smartphone hingga satelit yang mengorbit Bumi.
Meskipun struktur matematika seperti persamaan Maxwell tampak bersifat universal, pertanyaan apakah matematika — atau setidaknya sebagian matematika — mewakili jenis kebenaran absolut tetap menjadi perdebatan yang sedang berlangsung.

Perdebatan tentang keberadaan kebenaran absolut

Sebenarnya, pertanyaan apakah kebenaran absolut ada di bidang atau disiplin apapun terus diperdebatkan dengan sengit. Beberapa orang berpendapat bahwa semua kebenaran bersifat relatif dan tidak ada kebenaran absolut. Namun, kesimpulan ini bertentangan dengan dirinya sendiri karena menggunakan kebenaran absolut untuk membantah keberadaan kebenaran absolut.

Pendukung kebenaran absolut juga dapat mengalami kesulitan dalam membuktikan argumen mereka karena tantangan untuk membuktikan bahwa suatu fakta benar-benar absolut di semua tempat, waktu, dan keadaan, serta dapat diverifikasi dan tidak pernah terbantahkan — apakah itu tentang Tuhan, iblis, surga, neraka, atau makhluk luar angkasa dari galaksi lain. Pada saat yang sama, berargumen melawan kebenaran absolut dari konsep-konsep tersebut juga merupakan tantangan karena sulitnya menyajikan fakta yang tak terbantahkan untuk membuktikan ketidakberadaannya.

Teorema ketidaklengkapan, yang diterbitkan oleh Kurt Gödel pada tahun 1931, menyatakan bahwa ada pernyataan matematis yang benar namun tidak dapat dibuktikan. Ini berarti bahwa suatu pernyataan matematis bisa saja benar namun tetap tidak dapat dibuktikan, yang meruntuhkan keyakinan lama bahwa semua pernyataan matematis bisa dibuktikan atau dibantah.

Lihat juga: metode ilmiah, sumber kebenaran tunggal, logika fuzzy, tabel kebenaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *