Apa Itu Aplikasi API-Centric?
Aplikasi API-centric adalah layanan web yang dibangun menggunakan API untuk bertukar data dengan aplikasi lain. Semua fungsionalitas dalam jenis aplikasi ini dilakukan melalui panggilan API, yang memungkinkan frontend dan backend berkomunikasi. Model Service-Oriented Architecture (SOA) menjadi konsep utama dalam pengembangan aplikasi API-centric.
Aplikasi API-centric dibangun dengan mendesain fungsi dan kelas yang dapat berinteroperasi dengan komponen lain serta dapat diimplementasikan dalam bahasa pemrograman apa pun. Backend aplikasi digunakan untuk memfasilitasi pertukaran data dengan berbagai komponen seperti sistem operasi, database, dan API lainnya. Backend ini disimpan di server yang dapat dikonfigurasi agar kompatibel dengan berbagai antarmuka frontend seperti media sosial, browser, dan perangkat lainnya.
Karena aplikasi modern menggunakan banyak antarmuka, satu aplikasi harus bisa terhubung ke semuanya. Beberapa vendor populer yang menawarkan platform manajemen API untuk membantu pengembang membuat, menerbitkan, memelihara, memantau, dan mengamankan aplikasi API-centric meliputi AWS, Apigee, Google, IBM, Microsoft, MuleSoft, Oracle, dan Red Hat.
Keuntungan Aplikasi API-Centric
Beberapa manfaat dalam mengembangkan aplikasi berbasis API antara lain:
- Proses pengembangan software lebih cepat dan lebih mudah.
- Dapat menerima input atau menjalankan fungsi dari perangkat pengguna mana pun.
- Biaya pemeliharaan kode lebih rendah dengan kesinambungan kode yang lebih tinggi.
- Mendukung adopsi IoT, ekonomi platform, digitalisasi, dan otomatisasi.
- Stateless membuat pengembang lebih fokus pada fungsionalitas.
- Lebih mudah untuk diuji, diperbarui, dan diperbaiki.
- Menghemat waktu dengan penggunaan kembali kode dan memanfaatkan API publik yang sudah tersedia.
Pentingnya Aplikasi API-Centric
Pendekatan API-centric memungkinkan perusahaan mengembangkan kode satu kali dan mendistribusikan layanan mereka ke berbagai kanal digital, perangkat, dan antarmuka. Arsitektur API-centric juga memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk dengan mudah mengakses dan menghubungkan aplikasi utama, yang bisa menjadi sumber pendapatan bagi pemilik aplikasi.
Misalnya, situs perjalanan populer atau toko online dapat mengenakan biaya kepada pengembang pihak ketiga untuk mengakses kode API mereka. Selain itu, situs tersebut dapat memperluas jangkauan produk dan layanannya ke audiens baru melalui aplikasi pihak ketiga.
Selain memfasilitasi akses oleh pengembang pihak ketiga di seluruh web, model API-centric juga memungkinkan integrasi aplikasi antara bisnis (B2B) dan dalam lingkungan perusahaan itu sendiri.