Apa itu application layer?

Application layer berada di Layer 7, yaitu lapisan paling atas dalam model komunikasi Open Systems Interconnection (OSI). Lapisan ini memastikan bahwa sebuah aplikasi bisa berkomunikasi dengan aplikasi lain di sistem komputer dan jaringan yang berbeda.

Application layer bukanlah sebuah aplikasi. Sebaliknya, ini adalah komponen dalam aplikasi yang mengontrol metode komunikasi dengan perangkat lain. Lapisan ini adalah abstraction yang menyembunyikan proses transmisi dari bagian lain aplikasi.

Application layer bergantung pada semua lapisan di bawahnya untuk menyelesaikan prosesnya. Pada tahap ini, data atau aplikasi ditampilkan dalam bentuk visual yang dapat dipahami oleh pengguna.

Fungsi application layer

Application layer memiliki beberapa fungsi utama berikut:

  • Memastikan bahwa perangkat penerima dikenali, dapat dijangkau, dan siap menerima data;
  • Jika diperlukan, memungkinkan authentication antara perangkat untuk menambah lapisan keamanan jaringan;
  • Memastikan bahwa interface komunikasi yang diperlukan tersedia, seperti Ethernet atau Wi-Fi di komputer pengirim;
  • Memastikan kesepakatan di kedua ujung mengenai prosedur pemulihan kesalahan, data integrity, dan privasi;
  • Menentukan aturan protokol dan sintaks data di tingkat aplikasi; dan
  • Menyajikan data di sisi penerima ke aplikasi pengguna.

Dua jenis perangkat lunak yang memberikan akses ke jaringan dalam application layer:

  1. Network-aware applications, seperti email; dan
  2. Application-level services, seperti file transfer atau print spooling.
Lapisan OSI Fungsi
Application Layer Memfasilitasi komunikasi antar aplikasi di perangkat yang berbeda. Contohnya HTTP, FTP, SMTP.
Presentation Layer Bertanggung jawab atas enkripsi, dekripsi, dan format data agar dapat dipahami oleh penerima.
Session Layer Mengelola sesi komunikasi antara dua perangkat, termasuk setup, pemeliharaan, dan penghentian sesi.
Transport Layer Mengontrol aliran data, memastikan pengiriman yang andal, serta menangani segmentasi dan reassembly data. Contoh protokol: TCP, UDP.
Network Layer Menentukan jalur terbaik untuk data, menangani pengalamatan logis (IP address), dan routing. Contohnya: IP, ICMP.
Data Link Layer Menyediakan komunikasi antar perangkat dalam jaringan lokal (LAN), menangani deteksi error dan pengalamatan MAC. Contohnya: Ethernet, Wi-Fi.
Physical Layer Mengatur transmisi bit mentah melalui media fisik seperti kabel, gelombang radio, atau serat optik.

Cara kerja model OSI dalam praktik

Sebelum adanya model OSI, aplikasi berjalan di sistem yang terpisah dengan teknologi jaringan yang berbeda dan tidak bisa saling berkomunikasi.

Untuk mengatasi masalah ini, International Organization for Standardization merancang pendekatan berlapis agar dapat mengakomodasi perubahan teknologi. Model ini memecah inkonsistensi teknologi untuk meningkatkan pertukaran informasi.

Perangkat seperti routers dan switches memiliki protokol OSI yang tertanam dalam firmware mereka untuk memfasilitasi komunikasi jaringan di berbagai sistem dan infrastruktur jaringan. Aplikasi juga memiliki protokol yang membantu proses transfer data dengan lapisan OSI yang lebih rendah.

Setiap lapisan dalam model OSI memiliki fungsi jaringan yang berbeda dan saling bertukar informasi antara lapisan atas dan bawah selama pemrosesan data dan pertukaran informasi.

Protokol application layer

Application layer dikembangkan dengan dua sublayer:

  1. Common application service element (CASE): Menyediakan layanan untuk application layer dan meminta layanan dari session layer. Aktivitasnya termasuk remote operation control dan data transfer.
  2. Specific application service element (SASE): Menyediakan layanan spesifik aplikasi, seperti file transfer, remote database access, manajemen aplikasi, dan pemrosesan transaksi.

Berikut beberapa contoh protokol application layer yang masih digunakan hingga saat ini:

  • File Transfer Protocol (FTP) untuk transfer file;
  • Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) untuk pengiriman email;
  • Domain Name System (DNS) untuk pemetaan nama domain ke alamat IP;
  • Simple Network Management Protocol (SNMP) untuk manajemen host jarak jauh.

Protokol application layer lainnya yang sering digunakan saat ini meliputi:

  • Bitcoin untuk transaksi mata uang digital;
  • Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk komunikasi web;
  • H.323 untuk komunikasi berbasis paket, seperti VoIP;
  • Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) untuk query informasi pengguna;
  • Network File System (NFS) untuk penyimpanan dan pengambilan data dari berbagai media;
  • Remote Procedure Call (RPC) untuk menjalankan subrutin di sistem atau jaringan lain;
  • X.400 Message Handling Service Protocol untuk transfer email antar sistem yang kompatibel.

Banyak protokol komunikasi dan metode interface yang dikembangkan berdasarkan model OSI. Saat ini, komunikasi dengan remote host menjadi hal yang umum dan menggunakan berbagai browser web, application layer, serta enam lapisan pendukung lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *