Apa Itu Backfire Effect?
Backfire effect adalah kecenderungan seseorang untuk menolak bukti yang bertentangan dengan keyakinannya. Alih-alih mempertimbangkan ulang pandangannya, orang yang mengalami efek ini justru semakin yakin bahwa mereka benar sejak awal.
Secara logis, ketika kita mendapat informasi baru yang membuktikan bahwa kita salah, kita seharusnya mempertimbangkannya dan menyesuaikan pemikiran kita. Dan memang, dalam banyak kasus, hal itu terjadi. Tapi ada juga kasus di mana seseorang justru bereaksi sebaliknya—mereka makin kukuh dengan keyakinannya, meskipun ada bukti yang menunjukkan sebaliknya.
Bagaimana Backfire Effect Terjadi?
Efek ini merupakan salah satu bentuk dari confirmation bias, yaitu kecenderungan seseorang untuk lebih percaya pada bukti yang mendukung keyakinan yang sudah mereka pegang sebelumnya. Dalam kasus backfire effect, biasnya begitu kuat hingga orang tersebut menolak kemungkinan bahwa mereka bisa saja salah. Mereka mengabaikan data yang bertentangan dengan keyakinannya, dan bahkan bisa mengambil posisi yang lebih ekstrem dari sebelumnya. Kadang, ini terjadi karena mereka sadar di lubuk hati bahwa mereka mungkin salah, tetapi mereka merasa perlu mempertahankan keyakinannya.
Bagaimana Cara Menghadapinya?
Kesalahan kognitif seperti backfire effect bisa menjadi tantangan dalam analisis data dan pengambilan keputusan. Meskipun teknologi terus berkembang, faktor manusia tetap berperan dalam memilih data, menetapkan kriteria, dan menafsirkan hasil. Cognitive bias memang sulit dihindari, tetapi cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menyadari keberadaannya dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.