Apa Itu Barcoded Medication Administration (BCMA)?

Barcoded Medication Administration (BCMA) adalah sistem kontrol inventaris yang menggunakan barcode untuk mencegah kesalahan manusia dalam pendistribusian obat resep di rumah sakit. Tujuan utama BCMA adalah memastikan pasien menerima obat yang tepat pada waktu yang tepat dengan cara memvalidasi dan mendokumentasikan pemberian obat secara elektronik. Informasi yang terenkode dalam barcode memungkinkan perbandingan antara obat yang akan diberikan dengan resep yang telah ditentukan untuk pasien.

Bagaimana Cara Kerja BCMA?

Sistem BCMA terdiri dari printer barcode, pemindai barcode (barcode reader), komputer mobile (dengan Wi-Fi), server komputer, dan perangkat lunak khusus. Setiap obat di rumah sakit diberi label barcode unik. Saat dokter meresepkan obat untuk pasien, resepnya dikirim ke apotek rumah sakit—baik melalui faks, sistem elektronik, atau secara manual—dan dimasukkan ke dalam sistem oleh apoteker. Setelah itu, apoteker menyiapkan dosis obat yang sudah diberi barcode dan mengirimkannya ke lantai perawatan pasien.

Ketika waktunya pemberian obat, tenaga medis menggunakan perangkat genggam untuk memindai barcode pada kartu identitasnya, gelang pasien, dan obat yang akan diberikan. Jika sistem barcode point-of-care (BPOC) mendeteksi ketidaksesuaian antara obat yang diberikan dan resep dalam sistem, maka akan muncul peringatan visual bagi tenaga medis. Setiap barcode pasien menyimpan informasi penting tentang identitas pasien serta obat yang harus diberikan.

Konsep “Five Rights” dalam BCMA

Sistem BPOC dirancang untuk memastikan bahwa obat yang diberikan sudah sesuai dengan lima aspek utama, yang dikenal sebagai “Five Rights”:

a. Pasien yang tepat
b. Obat yang tepat
c. Pada waktu yang tepat
d. Dengan dosis yang tepat
e. Melalui rute yang tepat

Manfaat BCMA

BCMA telah terbukti sangat efektif dalam mengurangi kesalahan pemberian obat, seperti yang ditunjukkan oleh Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat. Sistem ini pertama kali dikembangkan dan diterapkan di Eastern Kansas Health Care System serta Colmery-O’Neil Veteran Medical Center di Topeka, Kansas. Dari tahun 1999 hingga 2001, Departemen Urusan Veteran menerapkan sistem ini di 161 fasilitas kesehatan.

Selain meningkatkan keamanan pasien, sistem barcode dalam pemberian obat juga berguna untuk mengelola inventaris, mempercepat proses penagihan, serta menghemat waktu baik di apotek maupun saat perawatan di tempat tidur pasien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *