Apa itu Basel II?
Basel II adalah standar bisnis internasional yang mewajibkan institusi keuangan untuk menjaga cadangan kas yang cukup guna menutupi risiko yang timbul dari operasi mereka. Basel Accords adalah serangkaian rekomendasi mengenai hukum dan regulasi perbankan yang dikeluarkan oleh Basel Committee on Banking Supervision. Nama dari perjanjian ini berasal dari Basel, Swiss, tempat komite yang mengelola perjanjian ini berkumpul.
Basel II dirilis pada tahun 2004 dan merupakan perbaikan dari Basel I, yang diperkenalkan pada tahun 1988. Basel II menawarkan model yang lebih kompleks untuk menghitung modal regulasi.
Pada dasarnya, perjanjian ini mewajibkan bank yang memiliki aset lebih berisiko untuk memiliki persyaratan modal yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mempertahankan portofolio yang lebih aman. Basel II juga mewajibkan perusahaan untuk mempublikasikan rincian investasi berisiko serta praktik manajemen risikonya.
Judul lengkap dari perjanjian ini adalah Basel II: International Convergence of Capital Measurement and Capital Standards: A Revised Framework.
Apa saja 3 pilar Basel II?
Basel II mencakup tiga area berikut:
- Modal minimum. Basel II memperkenalkan sistem berjenjang untuk berbagai jenis modal. Standar ini menetapkan batas minimum regulasi untuk setiap tingkatan berdasarkan kualitas modal. Modal tingkat 1 adalah modal berkualitas tertinggi, seperti ekuitas pemegang saham. Modal tingkat 2 dan tingkat 3 memiliki kualitas lebih rendah, seperti pinjaman subordinasi. Basel II mengharuskan manajer institusi untuk lebih sensitif terhadap risiko dalam alokasi modal.
- Pengawasan oleh regulator. Regulasi perbankan nasional mewajibkan bank untuk menerapkan sistem penilaian risiko dan proses penilaian modal. Tinjauan pengawasan ini mengurangi ruang lingkup arbitrase regulasi dengan mencoba menyelaraskan risiko ekonomi nyata dengan penilaian risiko yang ditetapkan oleh regulasi.
- Disiplin pasar. Pilar ini menetapkan persyaratan pengungkapan informasi bagi setiap bank. Bank harus mengungkapkan semua informasi yang berkaitan dengan kebijakan manajemen risiko, dan regulator individu ditugaskan untuk menegakkan aturan tersebut.
Basel II juga mewajibkan pendekatan standar untuk memisahkan dan mengukur risiko operasional, risiko pasar, dan risiko kredit. Bank harus memenuhi persyaratan modal minimum terhadap ketiga jenis risiko dan eksposur tersebut. Karena risiko operasional sulit diukur, pendapatan kotor umumnya digunakan sebagai proksi.
Kelebihan dan kekurangan Basel II
Basel II memperluas Basel I untuk membantu regulator menangani inovasi keuangan dan produk keuangan baru yang muncul sejak Basel I diperkenalkan pada 1980-an. Misalnya, Basel II mengharuskan bank untuk mempertahankan cadangan modal minimal sebesar 8% dari aset berbobot risiko mereka.
Basel II berusaha mencegah perilaku berisiko, tetapi juga menyebabkan beberapa strategi yang digunakan bank untuk melakukan investasi berisiko. Strategi-strategi ini termasuk munculnya pasar hipotek subprime dan pemindahan aset berisiko lebih tinggi ke bagian yang tidak diatur dari perusahaan induk. Strategi lain adalah mentransfer risiko langsung ke investor melalui sekuritisasi, yaitu proses mengubah aset tidak likuid atau kelompok aset menjadi sekuritas yang dapat diperdagangkan di pasar terbuka.
Beberapa pakar berpendapat bahwa perilaku berisiko yang diakibatkan oleh Basel II turut berkontribusi pada krisis hipotek subprime dan resesi global 2008.
Basel III vs. Basel IV
Pada tahun 2009, setelah krisis hipotek subprime, komite Basel mulai mengembangkan Basel III. Salah satu tujuan utama Basel III adalah menetapkan batas bawah (output floor) pada persyaratan modal bank untuk menangani masalah perbandingan dan konsistensi di seluruh sistem perbankan.
Tanggal implementasi awal Basel III pada tahun 2015 mengalami beberapa kali penundaan. Paket reformasi Basel III yang akhirnya disahkan oleh Basel Committee on Banking Supervision pada tahun 2017 kini dikenal sebagai Basel IV. Standar ini diharapkan mulai diterapkan pada 1 Januari 2023.