Apa itu big data as a service (BDaaS)?
Big data as a service (BDaaS) adalah penyediaan platform dan alat data oleh penyedia cloud untuk membantu organisasi dalam memproses, mengelola, dan menganalisis kumpulan data besar agar dapat menghasilkan wawasan guna meningkatkan operasional bisnis dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Perusahaan secara teratur menghasilkan sejumlah besar data yang tidak terstruktur, semi-terstruktur, dan terstruktur. Big data as a service memungkinkan mereka menggunakan sistem manajemen data pihak ketiga serta keahlian TI untuk membebaskan sumber daya organisasi yang seharusnya dialokasikan untuk sistem on-premises. BDaaS bisa berupa sistem dan perangkat lunak khusus yang berjalan di cloud atau kontrak untuk layanan terkelola yang dioperasikan oleh penyedia cloud.
BDaaS merupakan bentuk komputasi awan, mirip dengan software as a service, platform as a service, dan infrastructure as a service. Selain menggunakan kerangka pemrosesan data dan alat terkait yang menjadi inti dari layanan cloud ini, BDaaS juga bergantung pada penyimpanan cloud untuk mempertahankan kumpulan data dan memberikan akses kepada organisasi pengguna.
Manfaat big data as a service
Dulu, perusahaan besar sering menginstal sistem big data di pusat data on-premises. Sistem ini menggabungkan berbagai teknologi open source untuk memenuhi kebutuhan aplikasi big data organisasi. Namun, baru-baru ini, implementasi telah beralih ke cloud karena beberapa keuntungan potensialnya. Berikut beberapa manfaat BDaaS:
- Mengurangi kompleksitas. Proyek dan lingkungan big data bersifat kompleks karena sifatnya yang disesuaikan. Menggunakan infrastruktur cloud dan layanan terkelola menghilangkan banyak pekerjaan manual yang harus dilakukan organisasi serta menyederhanakan proses.
- Skalabilitas lebih mudah. Dalam banyak lingkungan, beban kerja pemrosesan data tidak konsisten. Misalnya, aplikasi big data analytics sering kali berjalan secara sporadis atau hanya sesekali. BDaaS memudahkan peningkatan sistem ketika kebutuhan pemrosesan meningkat dan pengurangan skala setelah tugas selesai.
- Fleksibilitas lebih tinggi. Pengguna BDaaS dapat dengan mudah menambah atau menghapus platform, teknologi, dan alat sesuai dengan kebutuhan bisnis berbasis data yang terus berkembang, yang sulit dilakukan dalam arsitektur big data on-premises.
- Potensi penghematan biaya. Dengan menggunakan cloud, bisnis tidak perlu membeli perangkat keras dan perangkat lunak baru atau mempekerjakan pekerja dengan keahlian manajemen big data. Namun, layanan cloud berbasis pembayaran perlu dipantau agar biaya pemrosesan yang tidak perlu tidak membengkak.
- Keamanan lebih kuat. Kekhawatiran tentang keamanan data awalnya membuat banyak organisasi ragu mengadopsi cloud, terutama dalam industri yang diatur ketat. Namun, banyak penyedia layanan cloud telah menginvestasikan perlindungan keamanan yang lebih baik dibandingkan perusahaan individu.
Tantangan big data as a service
Meskipun memiliki banyak manfaat, BDaaS tidak sepenuhnya bebas risiko. Jika tidak dikelola dengan baik, layanan ini dapat menimbulkan tantangan, seperti:
- Privasi data. Layanan ini tidak kebal terhadap serangan siber tingkat lanjut. Informasi sensitif atau informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi (PII) bisa terancam jika tidak ada langkah perlindungan data yang baik.
- Governance data dan kepatuhan regulasi. Penyedia BDaaS tidak menawarkan praktik tata kelola data bawaan yang memastikan penggunaan data yang etis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, organisasi pengguna harus menemukan cara lain untuk memastikan tata kelola data mereka.
- Beban manajemen biaya. Menggunakan layanan BDaaS berbasis cloud memungkinkan organisasi menghindari pengeluaran infrastruktur yang besar, tetapi mereka tetap harus mengelola penggunaannya agar biaya tidak membengkak.
- Kompleksitas manajemen. Organisasi besar yang menggunakan BDaaS di seluruh departemen dapat mengalami kesulitan dalam mengelola volume data yang besar. Oleh karena itu, ilmuwan data dan pemimpin bisnis harus memiliki strategi komunikasi yang baik untuk pengelolaan data yang efektif.
Elemen utama BDaaS
Penyedia cloud utama menawarkan berbagai bundel teknologi big data, seperti Amazon EMR dari AWS, Google Cloud Dataproc, dan Microsoft Azure HDInsight. Beberapa vendor BDaaS lainnya termasuk Cloudera, Databricks, HPE, IBM, Oracle, dan Qubole.
BDaaS menggunakan berbagai teknologi open source big data, termasuk Hadoop, mesin pemrosesan Spark, perangkat lunak gudang data Hive, serta bahasa pemrograman Python, R, dan Scala. Beberapa alat yang sering disertakan sebagai komponen standar atau opsional meliputi:
- HBase, basis data pendamping Hadoop.
- Flink, Kafka, dan mesin pemrosesan streaming real-time lainnya.
- Presto, mesin kueri SQL pesaing Hive.
- Kerangka aplikasi Tez.
- Alat analitik seperti Jupyter Notebook, Mahout, Pig, dan Zeppelin.
- Penjadwal alur kerja Oozie.
- Layanan konfigurasi kluster ZooKeeper.
Tren pasar BDaaS
Meskipun pasar BDaaS terutama berfokus pada penerapan cloud publik, pengguna dapat menginstal platform AWS, Google, dan Microsoft di pusat data mereka sendiri. Ketiga vendor tersebut juga telah menghubungkan BDaaS mereka dengan layanan Kubernetes untuk memungkinkan pengelolaan aplikasi big data yang lebih sederhana.