Apa itu network bottleneck?
Dalam konteks komunikasi, bottleneck adalah titik di jaringan perusahaan di mana aliran data melambat atau bahkan berhenti total. Ini biasanya terjadi ketika kapasitas pengolahan data tidak cukup untuk menangani volume lalu lintas yang ada.
Bottleneck bisa terjadi di jaringan pengguna, fabric penyimpanan, atau di dalam server saat ada persaingan berlebihan untuk sumber daya internal server, seperti daya prosesor (CPU), memori, atau input/output (I/O). Akibatnya, aliran data akan melambat ke kecepatan titik paling lambat di jalur data. Hal ini dapat memengaruhi kinerja aplikasi, terutama untuk database dan aplikasi transaksional yang berat, bahkan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan aplikasi crash.
Apa penyebab network bottleneck?
Biasanya, bottleneck terjadi karena desain jaringan atau fabric penyimpanan yang kurang optimal. Salah satu penyebab umum adalah pemilihan hardware yang tidak cocok. Misalnya, jika sebuah server menggunakan port Gigabit Ethernet, tetapi switch yang menghubungkan server tersebut hanya mendukung port Ethernet 10/100, maka port switch yang lebih lambat akan menjadi bottleneck bagi server.
Masalah lain yang sering terjadi pada jaringan penyimpanan adalah “excess fan-in”, yaitu ketika terlalu banyak perangkat penyimpanan terhubung ke satu port switch untuk memaksimalkan bandwidth. Misalnya, jika beberapa perangkat penyimpanan Fibre Channel (FC) 4 Gbps dihubungkan ke satu port switch, maka port tersebut bisa kewalahan jika semua perangkat aktif secara bersamaan. Bottleneck juga bisa berkembang seiring waktu jika administrator jaringan tidak memantau peningkatan lalu lintas jaringan dan penyimpanan dengan baik.
Bottleneck juga bisa muncul akibat konfigurasi yang buruk atau kurang optimal pada switch atau host bus adapter (HBAs). Misalnya, menggunakan beberapa port FC untuk menghubungkan perangkat dalam fabric penyimpanan bisa meningkatkan ketersediaan dan performa penyimpanan, tetapi jika tidak dikonfigurasi untuk load balancing, manfaatnya akan berkurang. Bottleneck juga bisa terjadi akibat kegagalan hardware. Jika salah satu dari dua link FC gagal, failover mungkin tetap membuat perangkat penyimpanan dapat diakses, tetapi semua lalu lintas yang sebelumnya terbagi ke dua link kini hanya melewati satu, yang bisa menyebabkan bottleneck jika trafiknya terlalu besar untuk satu link tersebut.

Bagaimana cara mengidentifikasi dan mengatasi network bottleneck?
Bottleneck biasanya bisa ditemukan dengan menguji kinerja jaringan di berbagai perangkat sepanjang jalur data dan mengisolasi perangkat yang kinerjanya jauh lebih lambat dibandingkan perangkat lain. Setelah ditemukan, bottleneck bisa diatasi dengan mengonfigurasi ulang, meng-upgrade, atau mengganti perangkat yang bermasalah. Di level jaringan, ini bisa berarti meng-upgrade switch atau HBA. Untuk server, bisa dilakukan upgrade CPU atau memori, atau menggantinya dengan server baru yang memiliki dual atau quad CPU.
Agar bottleneck tidak terjadi, sebaiknya jaringan dipantau secara proaktif dengan melihat tren lalu lintas dari waktu ke waktu dan melakukan perbaikan sebelum masalah serius muncul.