Apa itu Peretasan Otak (Brain Hacking)

Brain hacking (Peretasan Otak) adalah penerapan teknik dan/atau teknologi untuk mempengaruhi keadaan mental, proses kognitif, atau tingkat fungsi seseorang. Upaya ini dapat diterapkan secara sengaja oleh individu sebagai alat untuk pengembangan diri atau oleh pemberi kerja sebagai bagian dari inisiatif kesejahteraan dan produktivitas karyawan.

Sebagai pendekatan untuk pengembangan diri, peretasan otak bertujuan untuk meningkatkan fungsi kognitif dan mengoptimalkan efektivitas serta kebahagiaan. Pendekatan yang berpusat pada otak mencakup meditasi, terapi metakognitif, pelatihan perhatian, dan pelatihan memori. Terus belajar dan menantang otak sangat penting; misalnya, mempelajari bahasa baru atau disiplin ilmu baru dapat meningkatkan kemampuan otak untuk berfungsi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa, untuk mendapatkan efek maksimal, pengalaman belajar harus cukup sulit dan membutuhkan upaya. Pendekatan yang lebih holistik terhadap peretasan otak mencakup semua rekomendasi untuk kesehatan dan kesejahteraan, seperti pola makan yang bernutrisi dan bervariasi, olahraga yang cukup, keterlibatan dalam komunitas, serta menghabiskan waktu di luar ruangan di alam.

Peretasan otak juga digunakan oleh pihak eksternal seperti pemasar dan desainer produk untuk mempengaruhi perilaku individu. Rekayasa sosial, yang mengeksploitasi kerentanan individu untuk melakukan pelanggaran keamanan, juga dapat dianggap sebagai bentuk peretasan otak. Ketika tujuan peretasan otak adalah memanipulasi perilaku target tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka, praktik ini terkadang disebut sebagai pembajakan otak.

Pemasar dan desainer produk mengadopsi prinsip-prinsip dari ilmu saraf, psikologi perilaku, dan sosiologi untuk mengembangkan elemen-elemen yang bersifat kompulsif dalam antarmuka pengguna, perangkat lunak, aplikasi seluler, media sosial, permainan, dan konten pemasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *