Apa itu Buzz Marketing?
Buzz marketing adalah teknik pemasaran viral yang berfokus pada memaksimalkan potensi word-of-mouth dari suatu kampanye atau produk. Strategi ini dapat memicu percakapan antara keluarga dan teman konsumen atau diskusi yang lebih luas di platform media sosial. Dengan membuat konsumen membicarakan produk dan layanan mereka, perusahaan yang menggunakan buzz marketing berharap dapat meningkatkan kesadaran merek, lalu lintas online, serta penjualan dan keuntungan.
Salah satu contoh buzz marketing adalah ketika sebuah perusahaan mempromosikan produknya melalui acara atau aksi di mana konsumen dapat mencoba produk tersebut dan berbagi pengalaman mereka melalui percakapan sehari-hari atau secara online. Buzz marketing juga dikenal sebagai astroturfing.
Buzz marketing secara online biasanya didorong oleh “influencer.” Mereka adalah pengguna awal suatu produk yang antusias berbagi pendapat mereka dan secara proaktif memulai percakapan tentangnya. Para influencer ini umumnya memiliki kehadiran online yang kuat dan banyak pengikut sebagai influencer media sosial di platform seperti Facebook dan Twitter.
Bagaimana Buzz Marketing Bekerja?
Pemasaran media sosial adalah komponen utama dari buzz marketing. Facebook dan Twitter adalah dua platform utama di mana perusahaan berusaha mempertahankan kehadiran mereka. Dengan menggunakan media sosial, perusahaan dapat:
- berinteraksi dengan pelanggan
- menerima umpan balik
- menyelesaikan masalah atau kekhawatiran pelanggan
- mempromosikan produk dan layanan
Strategi lain dalam buzz marketing online termasuk:
- Melibatkan blogger berpengaruh untuk menciptakan kehebohan.
- Menggunakan forum website untuk mendorong percakapan.
- Membuat komunitas pelanggan yang menghubungkan klub penggemar, papan pesan, dan grup lainnya.
Contoh Buzz Marketing
Beberapa contoh kampanye buzz marketing meliputi:
- ALS Ice Bucket Challenge: Tantangan ini melibatkan individu yang menuangkan air es ke kepala mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ALS.
- Dell di Kampus: Dell mengirim duta merek ke kampus-kampus untuk berinteraksi langsung dengan mahasiswa.
- Iklan Super Bowl: Perusahaan seperti Old Spice menciptakan iklan humoris yang menjadi viral.
- Wendy’s: Rantai makanan cepat saji ini sering memposting konten lucu di Twitter dan pernah menjalankan kampanye di dalam permainan video Fortnite.
Apa saja jenis-jenis buzz marketing?
Setiap taktik buzz marketing berfokus pada pemicu yang berbeda untuk membuat audiens berbicara. Mark Hughes, yang dikreditkan sebagai pencipta istilah buzz marketing, mengidentifikasi enam cara untuk menjalankan kampanye buzz marketing. Hughes merekomendasikan untuk berfokus pada taktik berikut:
- Tabu. Menggunakan subjek kontroversial untuk menghasilkan buzz membuat orang berbicara. Namun, pendekatan ini juga berisiko menimbulkan reaksi negatif dan kecaman. Salah satu contohnya adalah iklan It’s Beautiful Coca Cola pada Super Bowl 2014, yang menampilkan lagu America the Beautiful dinyanyikan dalam sembilan bahasa berbeda. Beberapa orang bereaksi negatif di media sosial, menganggapnya tidak patriotik dan menyuarakan sentimen penggunaan bahasa Inggris saja.
- Mengejutkan. Cara lain untuk menciptakan buzz adalah dengan mengejutkan audiens. Kampanye YouTube Will It Blend? dari BlendTec adalah contoh pendekatan mengejutkan. Kampanye ini menampilkan seorang pria dalam jas laboratorium yang memasukkan berbagai benda—figura aksi, Amazon Echo, Apple iPhone—ke dalam blender untuk dihancurkan.
- Lucu. Iklan humor membuat orang tertawa dan berbicara. Contohnya adalah iklan Mayhem dari Allstate, yang menampilkan karakter Mayhem Man yang menghancurkan properti pribadi orang untuk menunjukkan pentingnya memiliki asuransi Allstate.
- Rahasia. Menggunakan unsur rahasia untuk membangkitkan minat dapat menciptakan buzz. Ketika materi pemasaran menyajikan petunjuk menuju informasi eksklusif, rasa ingin tahu audiens meningkat. Salah satu contoh sukses adalah Facebook saat pertama kali diluncurkan. Awalnya, seseorang hanya bisa bergabung jika mendapat undangan pribadi dari anggota lain. Strategi ini menciptakan fear of missing out (FOMO) dan membangun antusiasme untuk bergabung.
- Luar biasa. Ini terjadi ketika sebuah merek berusaha melebihi ekspektasi, menunjukkan nilai-nilai yang dianut, atau menginspirasi audiensnya. Kampanye pemasaran Imported from Detroit dari Chrysler berhasil menarik sentimen “beli produk dalam negeri” dan menghadapi masa-masa sulit dengan optimisme.
- Tidak biasa. Strategi ini digunakan ketika sebuah merek membingkai produk atau layanannya sebagai sesuatu yang berbeda atau unik. Saat iPad pertama kali dirilis pada tahun 2012, Apple memposisikannya sebagai produk baru yang berbeda dari apa pun yang ada di pasaran saat itu.
Praktik terbaik untuk menciptakan kampanye buzz marketing
Buzz marketing adalah bentuk pemasaran yang efektif karena orang-orang dalam lingkungan sosial lebih dipercaya dibandingkan perusahaan yang mencoba menjual produk mereka. Seseorang yang berbicara tentang suatu produk atau layanan tampaknya melakukannya karena mereka menyukainya, bukan karena mereka mencoba menjualnya.
Beberapa praktik terbaik untuk mencapai kesuksesan dalam buzz marketing meliputi:
- Pahami audiens target. Kenali minat, pemicu, dan batasan audiens target kampanye.
- Kembangkan strategi. Cocokkan profil audiens dengan strategi yang akan menarik bagi mereka.
- Gunakan pemicu yang tepat. Pastikan pemicu membangkitkan reaksi sebanyak mungkin tanpa menyinggung atau menjauhkan audiens.
- Bangun antisipasi. Ciptakan rasa ingin tahu pelanggan sebelum peluncuran produk untuk menghasilkan momentum.
- Dorong pengguna awal. Beri penghargaan kepada mereka yang memberikan respons positif terhadap merek sejak awal. Ini akan membuat beberapa pelanggan merasa istimewa sekaligus menimbulkan rasa FOMO atau rasa ingin tahu pada yang lain.
- Manfaatkan pemasaran influencer. Influencer memiliki daya tarik di audiens besar dan dapat menciptakan buzz dengan cepat.
- Monitor hasilnya. Identifikasi dan gunakan key performance indicators (KPI) untuk melacak keberhasilan kampanye pemasaran digital. Ukuran keberhasilan termasuk jumlah penyebutan merek dan peningkatan jumlah pengikut dalam periode tertentu. Alat analisis sentimen dapat mengungkapkan bagaimana pelanggan bereaksi terhadap kampanye.