Apa itu clean desk policy (CDP)?
Kebijakan Meja Bersih (Clean Desk Policy/CDP) adalah arahan perusahaan yang menentukan bagaimana karyawan harus meninggalkan ruang kerja mereka saat meninggalkan kantor. Sebagian besar CDP mengharuskan karyawan untuk membersihkan meja mereka dari semua dokumen pada akhir hari kerja. Di masa lalu, penerapan kebijakan ini bergantung pada kebijakan manajemen.
Saat ini, CDP digunakan terutama untuk memastikan bahwa dokumen penting tidak dibiarkan terbuka serta untuk mematuhi peraturan keamanan data. Selain itu, kebijakan ini membantu bisnis dalam mempertahankan citra profesional yang bersih bagi pelanggan, klien, dan pengunjung lainnya.
Karyawan sering menangani informasi sensitif sepanjang hari, baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Implementasi CDP membantu melindungi informasi ini dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan keamanan dan privasi organisasi.
CDP menentukan bagaimana karyawan harus meninggalkan meja atau stasiun kerja mereka saat beristirahat atau meninggalkan kantor di akhir hari kerja. Ini mencakup cara menangani dokumen cetak seperti catatan tempel, cetakan, potongan kertas, atau bahan cetak lainnya.
Kebijakan ini juga dapat mencakup prosedur penanganan perangkat elektronik, termasuk komputer desktop, laptop, tablet, USB drive, dan perangkat penyimpanan eksternal. CDP juga dapat mengatur penggunaan penyimpanan fisik seperti lemari, laci berpengunci, serta kunci yang digunakan untuk mengamankannya.
Mengapa Kebijakan Meja Bersih Digunakan?
Organisasi menerapkan CDP karena berbagai alasan. Dulu, kebijakan ini digunakan untuk menjaga kerapihan kantor dan memberikan kesan profesional kepada orang luar.
Saat ini, CDP membantu membatasi paparan data sensitif kepada pihak yang tidak berwenang, seperti petugas kebersihan atau vendor eksternal, serta mencegah pelanggaran keamanan. CDP juga digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keamanan informasi (infosec). Contoh peraturan tersebut meliputi:
- ISO 27001;
- General Data Protection Regulation (GDPR);
- California Consumer Privacy Act (CCPA);
- Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA).
CDP juga mendukung metode kerja baru di mana lebih sedikit karyawan yang memiliki meja tetap. Organisasi menerapkan konsep berbagi meja, hot desking, hoteling, dan kerja hybrid, di mana karyawan dapat duduk di meja mana pun atau berbagi meja dengan rekan kerja lainnya pada hari-hari tertentu.
Manfaat lain dari CDP adalah mendorong pengurangan penggunaan dokumen cetak dan beralih ke dokumen digital.
Bagaimana Cara Mengimplementasikan Strategi CDP?
Strategi CDP yang efektif harus mencakup hal-hal berikut:
- Kejelasan. CDP harus tertulis dengan jelas, mencakup instruksi spesifik mengenai ekspektasi terhadap karyawan.
- Ketersediaan. Kebijakan harus dibagikan kepada seluruh karyawan, termasuk karyawan baru dan kontraktor sementara, serta mudah diakses.
- Dokumen elektronik. Karyawan harus didorong untuk menggunakan dokumentasi elektronik, dengan memastikan data dicadangkan (backup) dan dilindungi dengan baik.
- Pengingat. Harus ada mekanisme pengingat reguler, seperti poster, catatan email, atau pelatihan karyawan.
- Peralatan. Karyawan harus memiliki akses mudah ke alat pendukung, seperti mesin penghancur kertas dan laci penyimpanan berpengunci.
- Dukungan manajemen. Manajemen senior harus mendukung dan memberi contoh dalam penerapan CDP.
- Penegakan. Seseorang harus ditunjuk untuk mengawasi kepatuhan terhadap CDP dengan wewenang dan sumber daya yang diperlukan.
CDP harus menetapkan ekspektasi terhadap karyawan dan manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan, cara pemantauan dilakukan, serta konsekuensi jika terjadi ketidakpatuhan.
Tantangan dalam Penerapan CDP
Pekerjaan Jarak Jauh
Salah satu tantangan utama dalam menerapkan CDP adalah memastikan kepatuhan bagi karyawan yang bekerja dari rumah atau tempat umum seperti kafe. Oleh karena itu, penting untuk menekankan bahwa kebijakan ini berlaku di mana pun karyawan bekerja.
Kontrol Visual
CDP dapat menjadi kendala bagi karyawan yang menggunakan kontrol visual dalam pekerjaan mereka, misalnya dalam Lean production atau pengembangan perangkat lunak Scrum. Dalam situasi ini, organisasi dapat menetapkan area kerja bersama yang aman bagi karyawan untuk menyimpan informasi yang diperlukan.