Apa Itu Cold Calling?
Cold calling adalah praktik bisnis di mana seorang sales atau perwakilan layanan pelanggan menghubungi calon pelanggan atau klien yang belum pernah menunjukkan ketertarikan sebelumnya untuk berbicara atau melakukan pembelian.
Informasi kontak untuk cold calling biasanya dikumpulkan oleh tim pemasaran dan penjualan melalui cara nontradisional, seperti mencari data dari catatan publik dan menggabungkannya. Selain itu, daftar kontak untuk cold calling juga bisa dibeli dari data broker.
Kelebihan dan Kekurangan Cold Calling
Efektivitas cold calling sering dipertanyakan karena metode ini memakan waktu dan lebih banyak mendapat respons negatif dibandingkan yang positif. Namun, beberapa manfaat dari cold calling antara lain:
- Mendapatkan respons langsung dari calon pelanggan.
- Membangun koneksi personal dengan calon pelanggan.
- Lebih kecil kemungkinan untuk diabaikan dibandingkan email atau iklan digital.
- Relatif murah untuk memperkenalkan bisnis, terutama bagi perusahaan baru.
Cold calling berbeda dengan warm calling, di mana calon pelanggan sudah menunjukkan ketertarikan sebelumnya, misalnya dengan mengajukan pertanyaan, mengunjungi website, atau mengunduh konten online.
Teknik Cold Calling yang Efektif
Agar cold calling lebih sukses, sales agent bisa menerapkan beberapa strategi berikut:
- Lakukan riset tentang calon pelanggan dan pasar sebelum menelepon.
- Gunakan media sosial untuk meningkatkan keterjangkauan dan peluang koneksi.
- Siapkan skrip percakapan yang mencakup pembukaan yang menarik, manfaat bagi pelanggan, dan jawaban untuk kemungkinan keberatan.
- Pilih waktu yang tepat untuk menelepon pengambil keputusan, biasanya di pagi atau sore hari.
- Fokus pada tujuan akhir, yaitu mendapatkan komitmen untuk tindak lanjut.