Apa itu commodity hardware?
Commodity hardware dalam dunia komputasi merujuk pada komputer atau komponen yang mudah didapatkan, murah, dan dapat dengan mudah dipertukarkan dengan hardware commodity lainnya. Hampir semua PC menggunakan commodity hardware. Istilah ini lebih sering digunakan untuk server serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai peran. Commodity hardware dapat disamakan dengan hardware off-the-shelf, dan kontras dengan hardware proprietary, custom, atau bespoke.
Pada masa awal komputer, hampir semua komputer adalah proprietary. Hardware, sistem operasi (OS), dan aplikasi software dirancang oleh perusahaan yang sama dan dijual bersama. Sering kali, software untuk satu sistem tidak bisa berjalan di sistem lainnya.
Seiring berkembangnya teknologi komputer, standar mulai dikembangkan untuk software dan hardware. Ini memungkinkan software dari vendor mana pun dapat berjalan di hardware dari vendor lain. Standarisasi dan kemampuan untuk saling menggantikan ini membuat sebagian besar hardware komputer menjadi commodity.
Commodity dianggap sebagai barang fisik yang dapat dipertukarkan. Fungsi “fungible” berarti suatu barang dapat digantikan dengan barang lainnya, tanpa memandang asal atau produsen barang tersebut. Contoh commodity yang fungible adalah batu bara. Satu ton batu bara setara dengan satu ton batu bara lainnya, tanpa memandang dari mana batu bara tersebut ditambang. Harga commodity sering kali ditentukan oleh kekuatan pasar.
Commodity hardware di PC
Hampir semua PC menggunakan commodity hardware. Semua PC yang menggunakan Microsoft Windows pada dasarnya setara dalam fungsi. Misalnya, banyak perusahaan membeli komputer dari produsen besar seperti Dell, Lenovo, atau Hewlett Packard. Jika produsen lain menawarkan harga yang lebih rendah, perusahaan tersebut bisa membeli komputer dari produsen lain dengan relatif mudah.
Contoh komputer non-commodity hardware adalah komputer Apple yang menjalankan macOS. Tidak ada produsen lain yang dapat memproduksi dan menjual komputer macOS, jadi komputer ini hanya bisa dibeli dari Apple.
Banyak komponen PC yang dianggap sebagai commodity hardware. Kabel, hard drive, dan RAM adalah contoh komponen yang tersedia dari berbagai produsen dan mudah diganti-ganti. Komponen-komponen ini disebut sebagai plug and play.

Commodity hardware di server
Commodity hardware paling sering digunakan untuk server. Jenis server tertentu adalah proprietary atau hanya dapat berjalan di hardware tertentu. Contohnya, aplikasi dan sistem operasi IBM z/OS tidak dapat berjalan di commodity hardware. Sementara itu, Windows Server, Linux, dan software Open Source dapat berjalan di commodity hardware.
Sebagian besar server yang digunakan saat ini adalah commodity server. Pertumbuhan virtualisasi, containerization, dan cloud computing telah membuat sebagian besar peran server menjadi hardware-agnostic. Workload ini dapat dengan mudah dipindahkan untuk dijalankan pada platform yang paling hemat biaya. Layanan orchestrator dapat digunakan untuk menjalankan layanan pada ribuan server commodity dari berbagai produsen.
Kemampuan untuk berjalan di commodity hardware merupakan pertimbangan penting dalam merencanakan lingkungan high-performance computing (HPC). Banyak instalasi HPC dan superkomputer menggunakan hardware proprietary. Hal ini dapat menyebabkan biaya tinggi, dan ketika perangkat tersebut sudah tua, mungkin tidak memungkinkan untuk mengganti node yang rusak.
HPC berbasis commodity hardware dapat memanfaatkan hampir semua hardware komputer yang tersedia. Ia dapat menggunakan peralatan dari berbagai vendor dan konfigurasi heterogen. Ini menghasilkan biaya yang lebih rendah dan kemampuan untuk meningkatkan daya komputasi secara bertahap.
Apache Hadoop adalah platform big data yang populer yang dapat berjalan di commodity hardware. Ini memungkinkan kluster Hadoop dibuat dengan harga murah dan dapat berkembang dengan mudah seiring waktu.
Commodity hardware di peralatan jaringan
Beberapa peralatan jaringan dianggap sebagai commodity hardware. Sistem tertentu lebih diuntungkan dengan memiliki ekosistem proprietary yang terintegrasi. Misalnya, sebuah organisasi mungkin menggunakan router dan titik akses Cisco untuk mendapatkan manfaat dari manajemen terpusat. Di sisi lain, mungkin lebih baik menggunakan commodity hardware untuk penghematan biaya, seperti switch edge, antarmuka fiber optic, dan panel patch.
Keuntungan dan kerugian dari commodity hardware
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam menggunakan commodity hardware.
Keuntungan
- Biaya lebih rendah. Dibandingkan dengan sistem proprietary.
- Tidak ada keterikatan vendor. Bisa berpindah antar penyedia berdasarkan biaya atau ketersediaan.
- Ketersediaan tinggi. Mudah didapatkan dari berbagai vendor dan pengecer.
Kerugian
- Kinerja keseluruhan lebih rendah. Sistem proprietary yang terintegrasi dengan baik dapat menawarkan kinerja yang lebih tinggi per watt atau kapasitas per unit ruang lantai.
- Lebih sulit untuk mendiagnosis masalah. Menggunakan hardware berbeda dari penyedia berbeda bisa menyebabkan perilaku yang sulit dikenali dan diperbaiki.
- Dukungan lebih sedikit. Stack yang terintegrasi sepenuhnya didukung dari atas hingga bawah oleh vendor. Commodity hardware hanya memiliki dukungan terbatas dari original equipment manufacturer.