Apa itu Compliance as a Service?

Compliance as a Service (CaaS) adalah layanan berbasis cloud yang menjelaskan bagaimana penyedia layanan terkelola (Managed Service Provider – MSP) membantu organisasi memenuhi kewajiban kepatuhan regulasi mereka.

Layanan kepatuhan berbasis cloud sering digunakan oleh organisasi besar yang beroperasi dalam industri yang sangat diatur, seperti layanan kesehatan, perbankan, dan keuangan. CaaS membantu organisasi mengurangi beban kepatuhan dengan mengalihdayakan tugas manajemen kepatuhan kepada pihak ketiga yang memiliki sumber daya untuk memenuhi persyaratan regulasi dengan cara yang lebih efisien dan hemat biaya.

Penyedia CaaS biasanya menyediakan akses ke perangkat lunak dan materi pendukung yang telah dirancang untuk memenuhi regulasi tertentu. Masalah kepatuhan dapat bervariasi tergantung pada bidang usaha dan lokasi organisasi. Misalnya:

  • Dalam layanan kesehatan, HIPAA mewajibkan administrator jaringan untuk menciptakan batasan logis antara alur kerja yang dilindungi dan yang tidak.
  • Dalam keuangan, Undang-Undang Sarbanes-Oxley (SOX) mensyaratkan tingkat enkripsi tertentu untuk berbagai jenis data.
  • Dalam ritel, PCI-DSS mengharuskan adanya justifikasi bisnis bagi individu atau sistem yang mengakses data pemegang kartu.
  • Di Eropa, GDPR mengatur bagaimana organisasi dapat menyimpan dan menggunakan data pelanggan.

Layanan CaaS mencakup evaluasi strategi governance, risk, and compliance (GRC) suatu organisasi serta membantu chief compliance officer (CCO) dalam menyusun dan mengelola kebijakan yang mendukung praktik terbaik baik di lingkungan on-premises maupun di cloud.

Agar efektif, layanan CaaS harus transparan. Pelanggan harus dapat dengan mudah memantau layanan dan memastikan bahwa data mereka diproses sesuai dengan batasan hukum serta kebijakan perusahaan.

CaaS masih merupakan industri yang berkembang. Membaca perjanjian tingkat layanan (SLA) penyedia cloud dan memahami layanan yang benar-benar ditawarkan bisa membingungkan bagi profesional bisnis. Untuk membangun kepercayaan, beberapa penyedia CaaS lebih dulu mendapatkan sertifikasi untuk regulasi yang mereka dukung. Contohnya, Microsoft Azure telah memenuhi lebih dari 100 sertifikasi kepatuhan, dengan 50 di antaranya khusus untuk wilayah dan negara tertentu.

Apa keuntungan dari Compliance as a Service?

Penyedia CaaS bertanggung jawab untuk memelihara dan memperbarui layanan cloud mereka seiring waktu. Jika ada perubahan regulasi keuangan, penyedia layanan wajib menyesuaikan layanan mereka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SLA pelanggan.

Bantuan ini saja dapat menghemat biaya operasional perusahaan dalam jumlah besar selama bertahun-tahun dengan mengurangi beban administratif dan risiko kepatuhan.

Apa kekurangan dari Compliance as a Service?

Pelanggan layanan cloud berbagi risiko dengan penyedia layanan. Jika sebuah perusahaan gagal memenuhi standar kepatuhan, mereka bisa dikenakan denda hukum dan finansial yang berat. Jika denda ini terjadi akibat kesalahan penyedia cloud, maka pelanggan tetap akan dikenakan sanksi—bukan penyedia layanan cloud itu sendiri.

Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan due diligence untuk menemukan layanan CaaS yang tepat. Meskipun banyak penyedia CaaS menawarkan layanan kepatuhan untuk regulasi utama seperti HIPAA dan SOX, menemukan penyedia yang sesuai untuk industri atau negara tertentu bisa menjadi tantangan tersendiri.

Tagged:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *