Apa itu Composable Infrastructure?

Composable infrastructure adalah sebuah kerangka kerja yang memisahkan sumber daya perangkat keras sehingga dapat diperlakukan sebagai layanan. Sumber daya perangkat seperti komputasi fisik, penyimpanan, dan network fabric adalah contoh sumber daya yang dapat dikonfigurasi secara dinamis sebagai layanan.

Manfaat Composable Infrastructure

Tujuan utama dari composable infrastructure adalah memungkinkan pusat data perusahaan menggunakan infrastruktur fisiknya dengan lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan mempercepat proses penerapan aplikasi baru. Dengan composable infrastructure, administrator TI tidak perlu khawatir dengan lokasi fisik komponen infrastruktur atau melakukan konfigurasi perangkat keras secara manual untuk mendukung aplikasi tertentu.

Beberapa vendor, seperti HP Enterprise dan Cisco, mempromosikan composable infrastructure sebagai solusi bagi departemen TI internal agar dapat menyediakan workload secepat dan seefisien penyedia layanan cloud publik, sambil tetap mempertahankan kendali atas infrastruktur yang mendukung aplikasi bisnis yang kritis dalam lingkungan private cloud. Pada tahun 2018, HPE mengakuisisi Plexxi, sebuah vendor jaringan berbasis perangkat lunak (SDN), dan kemudian mengembangkan platform cloud composable. Dell EMC juga mengembangkan sistem composable infrastructure sendiri yang mereka sebut sebagai kinetic infrastructure.

Konsep pooling sumber daya infrastruktur fisik dan membangun infrastruktur secara logis didukung oleh popularitas teknologi seperti SDN, object storage, converged infrastructure, dan DevOps.

Bagaimana Composable Infrastructure Bekerja?

Dalam composable infrastructure, sumber daya dikelola secara logis melalui pooling, sehingga administrator tidak perlu mengkonfigurasi perangkat keras secara fisik untuk mendukung aplikasi tertentu. Sebagai gantinya, pengembang mendefinisikan kebutuhan aplikasi terhadap infrastruktur fisik melalui kebijakan dan profil layanan. Perangkat lunak kemudian menggunakan panggilan API untuk membuat—atau menyusun—infrastruktur yang dibutuhkan, baik untuk berjalan di bare metal, sebagai virtual machine, atau sebagai container.

Sebuah kerangka kerja mendefinisikan objek-objek composable, dan setiap objek mengekspos informasi tentang dirinya melalui API manajemen. Ketika aplikasi perangkat lunak meminta infrastruktur untuk berjalan, layanan yang tersedia ditemukan melalui proses penemuan otomatis, dan sumber daya dialokasikan sesuai permintaan. Ketika suatu sumber daya tidak lagi diperlukan, ia akan digunakan kembali untuk aplikasi lain.

Standar untuk Composable Infrastructure

Karena belum ada standar industri untuk penerapan composable infrastructure, masing-masing vendor harus menentukan sendiri cara penerapannya—bahkan definisinya. Beberapa istilah lain yang digunakan untuk composable infrastructure meliputi programmable infrastructure, intelligent infrastructure, software-defined infrastructure, infrastructure as code, decoupled infrastructure, dan hardware disaggregation.

Kurangnya standar dalam composable infrastructure membatasi potensinya. Secara teori, composable infrastructure seharusnya dapat mendukung perangkat keras komersial yang tersedia secara luas di berbagai lokasi, tetapi fleksibilitas seperti itu masih jauh dari kenyataan. Akibatnya, risiko vendor lock-in menjadi lebih tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *