Apa itu pengujian lintas-browser?

Pengujian lintas-browser, atau sering disebut cross browser testing, adalah proses quality assurance (QA) yang bertujuan memastikan bahwa aplikasi berbasis web, situs, atau halaman berfungsi sebagaimana mestinya di berbagai browser dan perangkat.

Pengujian lintas-browser adalah salah satu jenis pengujian kompatibilitas yang memastikan bahwa sebuah aplikasi atau perangkat lunak dapat berintegrasi dengan baik dengan perangkat keras atau perangkat lunak lain yang berhubungan. Pengujian kompatibilitas ini mencakup perangkat keras, sistem operasi, dan perangkat lainnya.

Mengapa pengujian lintas-browser itu penting?

Pengujian lintas-browser penting karena dapat meningkatkan pengalaman pengguna.

Saat ini, ada ratusan versi browser desktop serta browser seluler untuk iOS dan Android. Setiap browser memiliki tingkat dukungan yang berbeda terhadap teknologi seperti cascading style sheets (CSS) atau bahasa pemrograman JavaScript. Pengujian lintas-browser bertujuan untuk menemukan bug atau kesalahan yang dapat memengaruhi cara pengguna melihat atau berinteraksi dengan sebuah situs atau halaman.

Bagaimana cara kerja pengujian lintas-browser?

Tim pengembang web biasanya menentukan target pengguna dan browser yang mereka gunakan di tahap awal perencanaan proyek. Dengan cara ini, potensi masalah dapat diantisipasi lebih awal. Mereka juga bisa menentukan browser mana yang tidak terlalu penting untuk diuji, misalnya versi lama dari browser desktop.

Setelah situs atau aplikasi web selesai dibuat, tim QA akan mengevaluasi hasil akhirnya. Tim QA akan menguji konsistensi konten dan tampilan, seperti bagaimana font dan gambar ditampilkan, serta apakah desain responsif bekerja dengan baik. Selain itu, mereka juga menguji fungsionalitas situs atau aplikasi, seperti fitur-fitur utama, integrasi dengan layanan pihak ketiga, formulir, serta input sentuhan untuk perangkat seluler atau tablet. Pengujian juga mencakup aksesibilitas, misalnya apakah gambar memiliki teks alternatif (alt text) atau apakah video menyediakan teks tertutup (closed captioning).

Tim QA bisa menggunakan beberapa metode berikut untuk melakukan pengujian lintas-browser:

  • Tangkapan layar (screenshot), yang menunjukkan tampilan aplikasi atau situs di browser tertentu, tetapi tanpa interaksi fungsional.
  • Simulator, yang meniru cara pengguna melihat dan berinteraksi dengan aplikasi tanpa benar-benar menjalankannya di perangkat nyata.
  • Pengujian langsung, yang menggunakan mesin virtual atau perangkat asli untuk mereplikasi pengalaman pengguna.
  • Browser headless, yang memungkinkan pengujian lintas-browser melalui antarmuka baris perintah tanpa tampilan grafis.

Pengujian lintas-browser bisa diotomatisasi sebagian dan dimasukkan ke dalam pengujian berkelanjutan agar lebih cepat dan akurat. Alat otomatisasi pengujian browser akan memuat situs di beberapa browser, lalu memverifikasinya sebelum kode diuji dalam alur kerja pengujian berkelanjutan. Jika terjadi kegagalan, akan ada umpan balik bagi pengembang. Pengujian lintas-browser otomatis sering menggunakan browser headless agar lebih cepat karena tidak memuat tampilan visual.

Hasil dari pengujian ini dikumpulkan dalam loop umpan balik, sehingga pengembang dapat memperbaiki kode yang rusak atau tidak optimal. Informasi ini dapat mencakup platform yang menyebabkan kegagalan pengujian, serta versi perangkat dan browser yang digunakan.

Selain itu, tim pengembang juga bisa merilis aplikasi atau situs ke sekelompok pengguna luar untuk mendapatkan masukan langsung dari pengguna akhir.

Alat untuk pengujian lintas-browser

Tim QA dapat menggunakan berbagai alat untuk melakukan pengujian lintas-browser. Alat-alat ini bisa membuat lingkungan pengujian atau menampilkan hasil visual dari pengujian. Beberapa alat bahkan bisa melakukan pemindaian situs untuk mencari masalah umum, mengumpulkan masukan pengguna, mendukung kolaborasi tim, dan melakukan analisis log. Beberapa layanan juga dapat mengotomatiskan pengujian sebagai bagian dari pipeline CI/CD, sehingga pengembang bisa lebih cepat memperbaiki bug dan tim operasi lebih cepat melakukan deployment.

Beberapa alat yang dirancang khusus untuk pengujian lintas-browser antara lain LambdaTest, BrowserStack, Browserling, dan CrossBrowserTesting. Selain itu, ada juga alat yang memiliki fitur pengujian browser di dalamnya, seperti Sauce Labs, Selenium dan Tricentis.

Beberapa browser desktop, seperti Google Chrome dan Firefox, juga menyediakan emulator bawaan yang memungkinkan tim QA melakukan pemeriksaan cepat tanpa harus beralih ke alat atau browser lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *