Apa Itu Customer Self-Service?
Customer self-service adalah bentuk dukungan elektronik yang memungkinkan pengguna akhir untuk mengakses informasi dan melakukan tugas rutin sendiri menggunakan teknologi, tanpa harus berinteraksi langsung dengan perwakilan layanan pelanggan.
CSS memberikan dukungan 24 jam sehari serta akses instan ke informasi tanpa perlu menunggu bantuan dari customer service. Keberhasilan inisiatif self-service ini sangat bergantung pada kualitas dan jumlah informasi yang tersedia, serta kemudahan aksesnya.
Salah satu manfaat kontroversial dari customer self-service bagi bisnis adalah kemampuannya mengumpulkan informasi pribadi pengguna. Dengan menggunakan perangkat lunak pelacakan dan analisis, perusahaan bisa membuat profil pengguna secara anonim untuk riset dan pemasaran yang lebih terarah.
Setelah sistem teknologi diterapkan, interaksi self-service biasanya jauh lebih hemat biaya dibandingkan dengan transaksi yang melibatkan staf layanan pelanggan. Berikut adalah beberapa teknologi yang biasa digunakan dalam customer self-service:
Jenis-Jenis Customer Self-Service
- Web Self-Service – Pelanggan bisa mencari informasi dan melakukan tugas rutin secara online dengan mengakses basis pengetahuan atau membaca halaman FAQ.
- Interactive Voice Response (IVR) – Pelanggan dapat berinteraksi dengan sistem telepon otomatis untuk melakukan tugas tertentu, seperti melaporkan pemadaman listrik.
- Aplikasi Mobile – Pelanggan bisa menggunakan aplikasi di perangkat seluler untuk melakukan transaksi seperti mengecek saldo rekening atau mentransfer dana antar rekening.
- Kios – Pelanggan bisa menyelesaikan tugas tertentu, seperti check-in di bandara, menggunakan mesin dengan layar sentuh.
- Self-Checkout – Pelanggan dapat memindai, memasukkan ke tas, dan membayar barang belanjaan sendiri tanpa perlu bantuan kasir.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat juga: Customer Experience Management (CEM/CXM).