Apa itu CVO (Chief Visionary Officer)?
Chief Visionary Officer (CVO) adalah salah satu jabatan baru dalam C-suite yang mengharuskan pemegangnya memiliki pemahaman luas dan menyeluruh tentang segala hal terkait bisnis perusahaan, serta visi yang kuat untuk menentukan arah masa depan perusahaan.
Jabatan CVO digunakan dalam perusahaan untuk membedakannya dari eksekutif lain seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Financial Officer, Chief Information Officer, dan Chief Technology Officer (CTO).
Terkadang, gelar CVO digunakan untuk mendefinisikan posisi yang lebih tinggi dari CEO atau sekadar menegaskan peran penasihat tingkat tinggi. Dalam beberapa kasus, CVO digabungkan dengan jabatan CEO (menjadi CEO/CVO), mirip dengan bagaimana seseorang dengan banyak gelar akademik mencantumkannya di belakang nama mereka.
Sejarah Chief Visionary Officer
Orang pertama yang menggunakan gelar CVO adalah Tim Roberts, pendiri Broadband Investment Group. Roberts menciptakan jabatan ini sebagai peringkat yang lebih tinggi dari CEO untuk mengakui peran visioner dalam mengelola bisnis yang kompleks dan memiliki banyak aspek.
Roberts memilih gelar ini hanya untuk mendefinisikan perannya dalam perusahaan dan tidak bermaksud agar jabatan ini berkembang luas seperti sekarang.
Tanggung Jawab Chief Visionary Officer
Baik startup maupun perusahaan besar dapat menunjuk seorang CVO untuk mencapai tujuan tertentu, seperti:
- Memberikan arahan dalam perubahan struktural besar
- Membantu perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan pesat
- Mendorong inovasi dalam bisnis
Meskipun peran CVO dapat bervariasi di setiap perusahaan, pada dasarnya mereka harus berkontribusi pada visi dan tujuan jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu, mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang bisnis, setara dengan yang dimiliki oleh pendiri atau co-founder serta eksekutif lainnya.
CVO juga berperan dalam perencanaan strategis, membangun hubungan kerja antar departemen maupun dengan mitra bisnis eksternal, serta menciptakan sistem akuntabilitas bagi pemimpin di berbagai divisi.
Jabatan C-level Lainnya
Selain yang telah disebutkan, beberapa jabatan lain di jajaran C-suite yang umum digunakan meliputi Chief Marketing Officer (CMO), Chief Operating Officer (COO), dan Chief Data Officer (CDO).
Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak perusahaan menciptakan jabatan baru di level eksekutif, seperti Chief Strategy Officer (CSO), Chief Scientific Officer, Chief Product Officer (CPO), dan Chief People Officer.
Daniel Quinn Mills, profesor administrasi bisnis di Harvard Business School, berpendapat bahwa munculnya berbagai jabatan eksekutif baru lebih bertujuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan dengan memberikan status—karena status itu gratis—daripada menaikkan gaji mereka.