Apa itu Cyberpsychology?

Cyberpsychology adalah bidang studi yang membahas cara manusia berinteraksi melalui komputer atau perangkat digital serta dampak emosional yang ditimbulkan terhadap otak. Cyberpsychology juga sering disebut sebagai internet psychology atau web psychology.

Para ahli cyberpsychology dan psikolog lainnya menggunakan bidang ini untuk memahami bagaimana kehidupan online memengaruhi pasien mereka. Pemahaman ini membantu mereka dalam menangani masalah psikologis yang berkaitan dengan internet dan komputer.

Istilah “Cyber” berasal dari kata Cybernetics, yaitu studi tentang kendali dan komunikasi dalam sistem komputer. Cyberpsychology juga mencakup topik-topik masa depan seperti cyborg, dampak interaksi dengan kecerdasan buatan (AI), serta robot.

Studi dalam Cyberpsychology

Cyberpsychology meneliti dampak mental dan emosional dari penggunaan komputer dan internet, serta fenomena yang muncul akibat teknologi ini. Studi dalam cyberpsychology berfokus pada cara berpikir dan perilaku manusia saat menggunakan teknologi dan dampaknya terhadap kehidupan mereka.

Salah satu fokus utama adalah pengaruh media sosial dan realitas virtual terhadap kesehatan mental pengguna.
Salah satu efek media sosial yang banyak diamati adalah menurunnya kepercayaan diri akibat kebiasaan membandingkan diri dengan kehidupan glamor yang ditampilkan oleh orang lain di dunia maya.

Selain itu, muncul juga fenomena FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut tertinggal dari tren atau aktivitas sosial, serta FOBM (Fear of Being Missed), yaitu dorongan untuk terus memeriksa media sosial dan mengunggah pembaruan demi mempertahankan keterhubungan dengan teman atau komunitas.

Topik lain yang sering diteliti dalam cyberpsychology meliputi:

  • Identitas daring dan tipe kepribadian di internet
  • Perilaku regresif (sikap kekanak-kanakan) saat online
  • Kecanduan internet, smartphone, dan media sosial
  • Cyberbullying dan dampaknya pada hubungan sosial
  • Fenomena gender-switching (menggunakan identitas gender yang berbeda di dunia maya)

Terapi dalam Cyberpsychology

Selain terapi konvensional, muncul metode terapi berbasis internet atau e-therapy. E-therapy adalah layanan konseling yang diberikan melalui internet, seperti melalui email, chat, atau video call. Meskipun metode ini masih menjadi perdebatan, e-therapy bisa menjadi solusi bagi mereka yang sulit mengakses layanan terapi secara langsung.

Namun, ketika mencari layanan e-therapy, penting untuk memastikan bahwa terapis yang dihubungi adalah profesional berlisensi. Salah satu kontroversi yang pernah terjadi adalah layanan e-therapy BetterHelp, yang ternyata tidak menjamin bahwa penggunanya berbicara dengan terapis berlisensi. Hal ini disebutkan dalam terms of service mereka, sehingga tanggung jawab ada pada pengguna untuk melakukan verifikasi sendiri.

Teknologi realitas virtual juga mulai digunakan dalam terapi, misalnya untuk membantu pasien dengan PTSD, autisme, atau fobia. Dalam terapi ini, pasien ditempatkan dalam lingkungan virtual yang aman untuk menghadapi ketakutannya, dengan pengawasan dan bimbingan dari terapis. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi ketakutan tanpa risiko nyata dan dalam kondisi yang lebih terkontrol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *