Apa itu Data as a Service (DaaS)?
Data as a Service (DaaS) adalah model penyediaan dan distribusi informasi di mana file data (termasuk teks, gambar, suara, dan video) tersedia bagi pelanggan melalui jaringan, biasanya Internet. Model ini menggunakan teknologi berbasis cloud yang mendukung Web services dan SOA (service-oriented architecture). Informasi DaaS disimpan di cloud dan dapat diakses melalui berbagai perangkat. Layanan ini juga mengalihkan tanggung jawab pengelolaan data kepada penyedia cloud.
DaaS memungkinkan, tetapi tidak mengharuskan, pemisahan biaya dan penggunaan data dari perangkat lunak atau platform yang digunakan. Ratusan penyedia DaaS dengan berbagai model penetapan harga tersedia di seluruh dunia. Harga dapat berbasis volume (biaya tetap per megabyte data dalam repositori) atau berbasis format (misalnya, harga tetap untuk file teks dan harga berbeda untuk file gambar).
Dengan ketersediaan layanan Internet berkecepatan tinggi yang semakin luas, pengguna di berbagai wilayah kini lebih mudah mengakses DaaS, menjadikannya opsi menarik untuk khalayak yang lebih luas. Selain itu, organisasi dengan kelebihan data sering menghadapi tantangan biaya dan kesulitan dalam pemeliharaan data, menjadikan DaaS solusi yang populer. Evolusi SOA juga telah mengurangi ketergantungan pada platform tempat data berada.
Contoh Layanan DaaS
DaaS menawarkan solusi yang nyaman dan hemat biaya untuk perusahaan yang berorientasi pada pelanggan. Misalnya, Fidelitone, sebuah perusahaan manajemen rantai pasok dan logistik, menggunakan solusi DataStream DaaS dari ARI untuk menerapkan katalog suku cadang ke saluran pelanggan.
Beberapa contoh penyedia layanan DaaS lainnya termasuk:
- Urban Mapping, layanan data geografi, menyediakan data untuk pelanggan yang dapat disematkan ke dalam situs web dan aplikasi mereka.
- Xignite, perusahaan yang menyediakan data keuangan kepada pelanggan.
- D&B Hoovers, yang menyediakan data bisnis tentang berbagai organisasi kepada pelanggannya.
Manfaat DaaS
Manfaat DaaS meliputi:
- Kemampuan untuk memindahkan data dengan mudah dari satu platform ke platform lain.
- Menghindari kebingungan dan konflik yang dapat terjadi ketika terdapat beberapa “versi” data yang sama di lokasi yang berbeda.
- Pemindahan lapisan presentasi ke pihak ketiga, sehingga mengurangi biaya keseluruhan pemeliharaan dan pengiriman data.
- Menjaga integritas data dengan mengimplementasikan langkah-langkah kontrol akses seperti kata sandi yang kuat dan enkripsi.
- Menghindari “vendor lock-in“.
- Kemudahan administrasi.
- Kemudahan kolaborasi.
- Kompatibilitas antar platform yang beragam.
- Aksesibilitas global.
- Pembaruan otomatis.
Tantangan DaaS
Tantangan DaaS mencakup masalah privasi, keamanan, dan tata kelola data. Tantangan privasi muncul karena data yang dibagikan sering kali mencakup informasi penting untuk aplikasi yang bersifat misi kritis. Dari segi keamanan, data untuk aplikasi ini mungkin rentan jika keamanan penyedia DaaS tidak memadai. Selain itu, tata kelola data antara lingkungan DaaS dan organisasi sering kali sulit untuk dijamin.
Masa Depan DaaS
Pakar manajemen informasi percaya bahwa seiring semakin banyak perusahaan menemukan aset data yang dapat mereka manfaatkan untuk keunggulan kompetitif, pasar DaaS akan terus berkembang. Menurut Gartner, DaaS diharapkan menjadi titik awal untuk pasar kecerdasan bisnis dan analitik big data. Gartner juga memproyeksikan pertumbuhan pasar DaaS seiring semakin banyak organisasi yang mulai melihat DaaS sebagai cara yang cocok untuk mengelola data misi kritis.
DaaS memiliki hubungan erat dengan Storage as a Service (SaaS) dan Software as a Service (juga disingkat SaaS) dan dapat diintegrasikan dengan salah satu atau kedua model tersebut. Seperti teknologi cloud computing lainnya, adopsi DaaS mungkin terhambat oleh kekhawatiran tentang keamanan, privasi, dan masalah kepemilikan.