Apa Itu Arsitektur Decoupled?
Secara umum, arsitektur decoupled adalah kerangka kerja untuk sistem kompleks yang memungkinkan setiap komponen tetap mandiri dan tidak saling bergantung.
Cloud computing sering dikatakan memiliki arsitektur decoupled karena penyedia cloud hanya mengelola infrastruktur fisik, tetapi tidak mengendalikan aplikasi atau data yang di-hosting di atasnya.
Dalam komputasi, istilah arsitektur decoupled mengacu pada desain prosesor dalam program komputer yang menggunakan buffer untuk memisahkan tahap fetch dan decode dari tahap eksekusi.
Dengan arsitektur ini, setiap komponen bisa menjalankan tugasnya secara independen, sekaligus memungkinkan variasi struktural antara sumber dan target.
Bagaimana Arsitektur Decoupled Bekerja?
Buffer dalam arsitektur decoupled memisahkan fungsi akses memori dan eksekusi program. Buffer ini memanfaatkan paralelisme antara kedua proses tersebut untuk meningkatkan kinerja, sekaligus mencegah prosesor mengalami latensi memori.
Secara teori, semakin besar buffer, semakin tinggi throughput yang dapat dicapai. Namun, ada beberapa kelemahan:
Buffer yang lebih besar menghasilkan lebih banyak panas dan memakan lebih banyak ruang.
Jika terjadi branch misprediction (kesalahan dalam memprediksi cabang instruksi), seluruh buffer mungkin perlu dihapus (flushed), yang akan membuang clock cycle dan menurunkan efisiensi.
Oleh karena itu, prosesor modern lebih sering menggunakan desain multi-threaded untuk mengatasi masalah ini.
Penerapan Arsitektur Decoupled
Arsitektur decoupled umumnya digunakan dalam arsitektur Very Long Instruction Word (VLIW). Namun, arsitektur ini kurang efisien dalam menangani kode yang banyak menggunakan kontrol intensif, seperti kode dengan banyak nested branches dalam kernel sistem operasi.
Karena alasan ini, arsitektur decoupled tidak digunakan dalam komputasi umum (general-purpose computing).
Pelajari Juga:
– Loose coupling– Multithreading – Thread-safe