Apa Itu DeepMind?
DeepMind adalah divisi dari Alphabet, Inc. yang bertanggung jawab mengembangkan teknologi kecerdasan buatan umum (AGI). Teknologi ini juga dikenal sebagai Google DeepMind.
DeepMind menggunakan data piksel mentah sebagai input dan belajar dari pengalaman. AI ini menerapkan deep learning pada jaringan saraf konvolusional dengan teknik *reinforcement learning* tanpa model yang disebut Q-learning.
Meskipun konsep AI serba guna masih kontroversial, Google berusaha mengembangkan dan meningkatkan teknologi AI mereka di berbagai bidang. DeepMind telah diuji untuk belajar bermain game secara mandiri. Misalnya, saat ditugaskan menaklukkan berbagai game Atari, AI ini belajar memahami game tanpa mengubah kode apa pun. Seiring waktu, AI dapat bermain lebih baik dan lebih efisien dibanding manusia.
Dalam mendorong batas kemampuan AI, DeepMind menantang dirinya sendiri untuk mengalahkan permainan papan Go. Go adalah tantangan besar bagi AI karena banyaknya kemungkinan gerakan yang bisa dilakukan. DeepMind mengembangkan proyek khusus bernama AlphaGo, program komputer yang dirancang untuk bermain Go. Setelah melalui berbagai versi pembelajaran terawasi, AlphaGo akhirnya berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu dunia pada tahun 2017. Di tahun yang sama, DeepMind merilis versi baru bernama AlphaGo Zero, yang menggunakan pembelajaran tanpa pengawasan berbasis *reinforcement learning*, dan secara konsisten mengalahkan semua versi sebelumnya.
Di luar dunia game, DeepMind juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi daya di pusat data Google yang sudah sangat optimal. AI ini mampu meningkatkan efisiensi energi sebesar 15%, yang menghasilkan pengurangan 40% dalam biaya pendinginan. Teknologi DeepMind juga digunakan dalam pengembangan Google Assistant dan membantu memberikan rekomendasi aplikasi yang dipersonalisasi di Google Play.
DeepMind didirikan pada tahun 2010 di London oleh Demis Hassabis, Shane Legg, dan Mustafa Suleyman, sebelum akhirnya diakuisisi oleh Google pada tahun 2014.