Apa itu Kesejahteraan Digital (Digital Wellbeing)?

Kesejahteraan digital (digital wellbeing) adalah penggunaan teknologi untuk memastikan kesehatan fisik dan mental karyawan. Meskipun pekerja mengandalkan perangkat digital dan internet untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, tujuan dari kesejahteraan digital adalah merancang teknologi sedemikian rupa sehingga mempromosikan penggunaan yang sehat dan secara proaktif membantu pengguna dalam menjaga gaya hidup yang sehat. Salah satu contoh umum dari teknologi yang dapat berdampak negatif pada karyawan adalah penggunaan media sosial yang berlebihan selama jam kerja.

Namun, kesejahteraan digital tidak hanya berarti bahwa karyawan mengambil waktu untuk terputus dari perangkat. Ini adalah cara komprehensif bagi mereka untuk memahami bagaimana hubungan yang tidak sehat dengan teknologi dapat memengaruhi aspek lain dalam hidup mereka.

Mengapa Kesejahteraan Digital Penting?

Kesejahteraan digital penting karena memungkinkan karyawan untuk lebih terlibat, produktif, serta menjalani kehidupan yang lebih sehat baik selama maupun di luar jam kerja. Menerapkan praktik kesejahteraan digital dapat membantu karyawan fokus pada pekerjaan mereka serta mengurangi kelelahan dan gangguan. Misalnya, karyawan yang hanya memeriksa perangkat selulernya tiga atau empat kali sehari lebih produktif dibandingkan mereka yang memeriksa ponselnya setiap 10 menit sekali.

Karyawan yang tidak memperhatikan kesejahteraan digital dapat mengalami dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan. Ketergantungan ini juga dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan stres mereka. Jika karyawan mengalami burnout, mereka lebih kecil kemungkinannya untuk menghasilkan pekerjaan berkualitas dan lebih mungkin mengalami penurunan kesehatan mental serta fisik. Dengan berfokus pada kesejahteraan digital, pekerja dapat mengurangi risiko ini.

Sebagai respons terhadap permintaan akan aplikasi dan teknologi yang lebih menghargai waktu pengguna, beberapa perusahaan mengembangkan fitur yang lebih sedikit mengganggu atau menambahkan kemampuan untuk mematikan notifikasi yang mengganggu. Selain itu, perusahaan menciptakan aplikasi baru yang dapat melacak kesejahteraan digital serta merekam jumlah waktu layar yang dihabiskan dalam berbagai aplikasi. Teknologi ini membantu pengguna mengurangi penggunaan yang tidak diinginkan atau menjadi lebih sadar dalam menggunakan teknologi.

Contoh Teknologi Kesejahteraan Digital

Ada beberapa aplikasi kesejahteraan digital yang dapat membantu pengguna memahami hubungan mereka dengan teknologi.

Misalnya, beberapa aplikasi kesejahteraan digital dapat menghitung jumlah jam per hari yang dihabiskan karyawan di depan layar. Jika seorang karyawan melebihi batas waktu yang ditentukan, aplikasi kesejahteraan digital dapat mengirimkan peringatan yang memberi tahu pengguna bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.

Selain itu, teknologi kesejahteraan digital mungkin mencakup fitur produktivitas, seperti mode Do Not Disturb di perangkat seluler yang memungkinkan karyawan membisukan semua notifikasi. Pesan dan email yang diterima dalam mode ini akan tersimpan di pusat notifikasi perangkat mereka.

Google menawarkan aplikasi Digital Wellbeing untuk pengguna perangkat Android yang ingin menyeimbangkan penggunaan teknologi. Misalnya, fitur Google Wind Down mengubah layar menjadi skala abu-abu pada waktu tidur yang ditentukan dan menggunakan mode Do Not Disturb untuk membisukan semua notifikasi, termasuk panggilan telepon. Pengguna juga dapat menggunakan timer untuk membatasi penggunaan perangkat atau aplikasi mereka dan melihat informasi rinci tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu di ponsel.

Bagaimana Perusahaan Dapat Mendorong Kesejahteraan Digital di Tempat Kerja?

Seiring dengan meningkatnya tren kerja jarak jauh, karyawan menghadapi tantangan dalam menemukan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Oleh karena itu, perusahaan dapat membantu pekerja mereka mencapai keseimbangan ini. Untuk mendorong kesejahteraan digital, perusahaan dapat menetapkan beberapa aturan dasar digital, termasuk:

  • Mendorong pekerja untuk beristirahat dari teknologi. Manajer dapat menetapkan jam kerja yang jelas di mana karyawan harus tersedia. Mereka juga dapat menganjurkan agar rekan kerja tidak menghubungi satu sama lain untuk urusan pekerjaan di luar jam kerja, kecuali dalam situasi mendesak. Karyawan juga dapat menonaktifkan notifikasi di semua perangkat mereka.
  • Batasi komunikasi yang tidak penting. Meskipun komunikasi antara karyawan, rekan kerja, dan manajer sangat penting, terlalu banyak komunikasi digital—terutama melalui email—dapat meningkatkan stres dan mengganggu pekerjaan utama mereka. Oleh karena itu, perusahaan harus mendorong karyawan untuk mengurangi email yang tidak mendesak.
  • Kurangi jumlah pertemuan daring. Meskipun konferensi video sangat penting dalam lingkungan kerja digital saat ini, banyak karyawan mengalami kelelahan akibat rapat daring yang berlebihan. Perusahaan dapat menetapkan satu hari dalam seminggu sebagai hari bebas rapat untuk mengurangi stres.
  • Kurangi ketegangan mata akibat penggunaan perangkat. Produk seperti panel gelap untuk layar atau lensa khusus yang mengurangi silau dapat membantu mengurangi ketegangan mata. Selain itu, disarankan untuk mengatur ukuran teks yang nyaman, mengatur resolusi layar yang optimal, sering beristirahat dari layar, dan menjaga jarak ideal antara mata dan layar.
  • Pahami dampak kesehatan mental yang tidak terduga. Salah satu contoh fitur yang berdampak buruk pada kesehatan mental adalah fitur gulir tanpa akhir pada media sosial seperti Facebook dan Instagram. Fitur ini telah dikaitkan dengan kecanduan internet yang berhubungan dengan tingkat kecemasan tinggi, ADHD, depresi, manajemen waktu yang buruk, dan impulsivitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *