Apa itu embedded device (perangkat tertanam)?
Perangkat tertanam adalah bagian dari sistem komputasi yang lebih besar dan memiliki tujuan khusus. Juga dikenal sebagai perangkat khusus atau perangkat tujuan tunggal, perangkat tertanam tertanam atau disertakan dalam sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih besar ini biasanya memiliki tujuan utama, dan satu atau lebih perangkat tertanam mendukungnya dalam mencapai tujuan tersebut.
Embedded Device (Perangkat tertanam) adalah perangkat independen yang bertanggung jawab untuk menjalankan suatu tugas atau serangkaian tugas tertentu. Tidak seperti perangkat keras biasa yang hanya berisi beberapa sirkuit dan mungkin baterai, perangkat tertanam mampu melakukan pemrosesan digital, meskipun tidak dalam skala yang sama dengan perangkat komputasi penuh.
Meski sebagian besar perangkat tertanam dimasukkan ke dalam sistem yang lebih besar, beberapa perangkat juga bisa berdiri sendiri. Secara umum, sistem operasinya (OS) hanya menjalankan satu aplikasi untuk mendukung fungsi utamanya. Karena itu, perangkat tertanam hanya mengonsumsi sedikit daya.
Selain itu, perangkat kerasnya berukuran kecil. Jadi, alih-alih menggunakan CPU yang lengkap, perangkat ini mungkin hanya memiliki mikrokontroler 8-bit, sirkuit terpadu khusus aplikasi (ASIC), atau prosesor sinyal digital khusus (DSP).
Perangkat tertanam pintar vs. perangkat tertanam non-pintar
Tidak semua perangkat tertanam terhubung ke internet. Perangkat tradisional dirancang untuk tujuan tertentu dalam suatu sistem yang lebih besar dan memiliki konektivitas terbatas. Perangkat yang tidak dapat (atau tidak) terhubung ke internet disebut perangkat tertanam non-pintar. Contohnya adalah mesin pencuci piring lama, kamera digital, dan microwave.
Perangkat tertanam yang dapat terhubung ke internet disebut pintar atau cerdas. Perangkat ini sangat penting dalam aplikasi Internet of Things (IoT). Contoh perangkat tertanam pintar meliputi:
- smartphone
- jam tangan pintar
- kulkas pintar
- pelacak kebugaran pintar
- perangkat medis pintar
Perangkat tertanam tanpa antarmuka (headless embedded devices)
Perangkat tertanam dalam sistem kompleks, seperti mobil atau pesawat, sering kali bersifat headless. Ini berarti perangkat lunaknya tidak memiliki antarmuka pengguna (UI) atau layar bawaan seperti monitor atau panel LCD. Dengan kata lain, perangkat ini tidak memiliki antarmuka manusia-mesin (HMI).
Perangkat headless tidak memiliki perangkat input seperti keyboard atau mouse, sehingga mengurangi penggunaan sumber daya sistem. Untuk melakukan debugging atau pembaruan perangkat lunak, emulator sirkuit dalam (ICE) sering kali dipasang sementara antara perangkat dan komputer eksternal.
Keunggulan dan kelemahan perangkat tertanam
Karena ukurannya yang kecil dan konsumsi daya yang rendah, perangkat tertanam cocok untuk sistem dengan keterbatasan ukuran, berat, atau daya. Perangkat ini juga membutuhkan lebih sedikit pemeliharaan dibandingkan sistem secara keseluruhan.
Namun, keterbatasan ukuran dan kemampuan perangkat tertanam juga menjadi kelemahannya. Dibandingkan sistem komputasi penuh, perangkat ini hanya bisa menjalankan tugas tertentu. Dengan sumber daya yang terbatas, perangkat ini tidak bisa menangani berbagai tugas sekaligus.
Perkembangan terbaru dalam perangkat tertanam
Seiring kemajuan teknologi, perangkat tertanam semakin canggih dan banyak digunakan dalam AIoT (Artificial Intelligence of Things), di mana kecerdasan buatan diterapkan pada perangkat IoT. Selain itu, perkembangan prosesor khusus seperti RISC-V memungkinkan desain perangkat tertanam yang lebih efisien dan fleksibel.
Dengan peningkatan konektivitas, banyak perangkat tertanam kini mendukung komunikasi melalui protokol 5G, memungkinkan pengiriman data yang lebih cepat dan integrasi lebih baik dalam ekosistem IoT.