Arsitektur berbasis event atau Event-Driven Architecture (EDA) adalah sebuah framework yang mengatur perilaku sistem berdasarkan produksi, deteksi, dan konsumsi event, serta respons yang ditimbulkannya. Event sendiri adalah kejadian yang bisa diidentifikasi dan punya makna bagi hardware atau software dalam sistem.

Sebuah arsitektur berbasis event terdiri dari event creator dan event consumer. Creator adalah sumber event yang hanya tahu bahwa event telah terjadi. Sementara itu, consumer adalah entitas yang perlu tahu event tersebut terjadi—mereka bisa saja memproses event atau sekadar terdampak olehnya.

Biasanya, event consumer akan berlangganan ke event manager dalam sebuah sistem middleware. Saat event manager menerima notifikasi dari creator, event itu diteruskan ke semua consumer yang terdaftar. Keuntungan utama dari arsitektur ini adalah kemampuannya untuk memungkinkan banyak creator dan consumer bertukar informasi status dan respons secara real-time atau mendekati real-time.

EDA bekerja paling efektif jika aturan bisnis, trigger, dan stored procedure yang sudah ada bisa diintegrasikan dengan event processor dalam middleware. Dalam jangka pendek, ini memang bisa menambah pekerjaan untuk Database Administrator (DBA), tetapi dalam jangka panjang akan menyederhanakan data management dan mempermudah proses perubahan.

Lihat juga: event handler, event forwarding, complex event processing, business event management, event stream processing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *